Oknum Satpam SDN 1 Melayu, Selama Covid-19 Malas Bertugas

Iklan Semua Halaman

.

Oknum Satpam SDN 1 Melayu, Selama Covid-19 Malas Bertugas

Rabu, 10 Juni 2020
Ket : Poce Bersama Kepala Sekolah
Serta Jajaran Dewan Guru SDN 1 Melayu Kota Bima

Kota Bima,  Fajar Media Bima.Com - Berdasarkan absensi manual harian di SDN 1 Melayu Kota Bima,  ternyata oknum satpam sekolah setempat inisial RTE (45)  jarang masuk kantor alias malas bertugas sebagai petugas keamanan (Security) di sekolah tersebut.

Hal ini semakin terbukti ketika pihak sekolah menunjukkan Daftar Hadir (Presensi) seluruh guru dan pegawai baik ASN maupun Non ASN pada bulan Maret, April dan Mei Tahun 2020, yang bersangkutan, RTE, tidak mentanda tangani daftar hadir (Kosong).

Foto surat perjanjian kerja antara tenaga
honor K-II dengan Kadis Dikbud Kobi

Kepala Sekolah (Kepsek)  SDN 1 Melayu Kota Bima Asnar Karnilita,S.Pd. SD pada media ini Rabu (10/06/2020) pagi mengatakan,  sebelum Covid-19 yang bersangkutan tetap bertugas sebagai satpam, setiap hari di sekolah ini, tapi seiring dengan menyebarnya wabah Virus Corona (Covid-19), Rustam Efendi malas  masuk kantor bertugas sebagai pihak keamanan sekolah (Satpam).

"Sebenarnya pihak sekolah sudah bersikap adil kepada RTE.  Pasalnya, selama Covid-19, hanya diberikan tugas piket hanya sekali seminggu,  setiap hari Jum'at saja. Tapi, nyatanya masih malas juga selama penanganan Covid-19  ini," sesalnya kepsek Asnar saat diwawancarai diruang kerjanya.

Salah satu bukti absensi Tanggal 16 Mei 2020, dimana
oknum Satpam  kosong tanda tangannya.

Dus, Asnar mantan kepsek SDN 48 Kumbe Kota Bima ini membeberkan bahwa dari penilaian presensi ini, tingkat kehadiran pegawai dan guru lainnya sangat aktif karena memang mereka mengerti tentang tugas dan tupoksinya. Berdasarkan surat edaran yang ada, selama Covid-19 ini yang diliburkan hanya siswa saja dengan pola Belajar Dari Rumah (BDR).

Sedangkan guru dan pegawai lainnya tetap masuk kantor/sekolah dan Alhamdulillah mereka tidak meliburkan dirinya. "Insha Allah oknum satpam ini akan kami panggil secara tertulis untuk dilakukan pembinaan, terkait telah melalaikan tugasnya sebagai satpam dengan meninggalkan tugasnya selama era pandemi Covid-19 ini," ujar Asnar.

Memang di akui selama Belajar Dari Rumah (BDR) bagi para siswa (Pelajar), di sekolah tidak pernah kedapatan maupun menerima laporan gangguan instabilitas,  Alhamdulillah aman dan terkendali saja, meskipun tidak ada oknum satpam ini yang bertugas.

Tapi ingat besok atau lusa, kita tidak tahu hasilnya seperti apa gangguan keamanan yang akan menghantaui pihak sekolah nantinya,  selama oknum RTE meninggalkan tugasnya sebagai satpam di SDN 1 Melayu.
Sementara RTE selaku satpam yang dimintai komentarnya via telepon seluler dengan nomor 085237381xxx Rabu (10/06/2020) pagi pukul 11.15 Witeng. Membenarkan dirinya tidak masuk kantor selama Covid-19, dirinya juga mengakui selama ini hanya mendapatkan jadwal piket sekali seminggu, tepatnya setiap hari Jum'at saja dan sayapun tidak pernah bertugas selama masa pembelakuan pandemi ini, sejak pemerintah memberlakukan Covid-19.

"Sudah tidak ada lagi Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) selama pandemi ini mas, dan apa yang harus saya lakukan di sekolah,  sedangkan siswanya sudah diliburkan " elaknya.

Sementara itu, menurut guru yang enggan disebutkan namanya, idealnya seorang Satpam itu harus masuk setiap hari agar keamanan sekolah dan isinya terjamin. "Kurang baik dan bijaksana apalagi  kepsek yang hanya memberikan tugas sekali seminggu seperti ini, bebernya.

Sebaliknya, hal yang kontradiktif ditunjukan oleh rekan kerja oknum satpam RTE yang berprofesi sama dan berstatus Kategori II (K-2). Koleganya tersebut sangat aktif dan dedikatif, seperti  Rosdiniati.S.Pd wali kelas I-A sekaligus pembina eskul (Kegiatan Ekstra Kulikuler) pramuka dan drum band.

Selanjutnya, yuyun.S.Pd wali kelas III-A sekaligus pembina pramuka dan olahraga serta Hikma.S.Pd tenaga Tata Usaha (TU)  dipercayakan sebagai pembina kesenian dan paduan suara, serta panitia pada kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tapel (Tahun Pelajaran)  2020/2021.
Pada wartawan ini,  ketiga pegawai K-II tersebut mengakui setiap minggunya kadang-kadang 3 sampai 4 hari datang ke sekolah selama pemberlakuan Covid-19 ini.

"Namun sejak penerimaan siswa baru ini, kami bahkan ke sekolah setiap hari karena ada kegiatan dan ingin menjaga amanah dan kepercayaan yang diberikan," kata ketiganya.
Sementara itu, Kepala  Dikbud Kota Bima Dr. Ir.  Samsuddin M.S saat dimintai tanggapannya,  Rabu (10/06/2020) malam via Whast App-nya. "Insha Allah besok (Kamis,  red) pihaknya akan turun kelapangan untuk melakukan cross check," tegasnya dengan nada singkat.

Jika menengok isi Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPKK)  yang dikeluarkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud)  Kota Bima Dr. Ir. Syamsuddin.M.S, Nomor : 814.1/001.586/Dikbud.A/I/2020 yang dikhususkan pada RTE sebagai Satpam di SDN 1 Melayu Kota Bima sebagaimana tertuang pada Pasal 5 tentang sanksi bahwa pihak pertama (Dinas Dikbud) dapat memberikan sanksi pemberhentian tanpa peringatan terlebih dahulu kepada pihak kedua (RTE) jika terbukti melakukan hal-hal sebagai berikut.

Seperti yang tertuang di enam poin dan di antaranya, di poin kelima menyatakan dikurangi upah bulanan jika tidak hadir bekerja pada setiap-hari kerja yang telah ditentukan menurut kalender bulanannya oleh pihak pertama.

Dan poin keenam (Terakhir)  menjelaskan,  apabila meninggalkan tugas tanpa keterangan selama 45 hari secara terus-menerus maka tidak dibayarkan upahnya, dan selanjutnya diproses untuk di berhentikan sebagai tenaga honorer.

Ditempat terpisah, beberapa orang guru lainnya juga, asal SDN 1 Kota Bima menceritakan bahwa pada era kepsek sebelumnya (Sebelum kepsek Asnar, red) pernah terjadi kehilangan 1 (satu) unit sepeda motor. Ketika media ini menanyakan siapa satpamnya yang menjaga sekolah pada saat itu, "Ya si RTE ini", terang mereka menjawab pertanyaan wartawan ini.

Nah,  ternyata usut punya usut, pencuri sepeda motor tersebut melakukan aksinya pada saat RTE berada di luar sekolah, padahal saat itu masih jam kerja dan hari kerja," sesal mereka. (F. 02)