Pemerintah Kabupaten Bima, Melalui Badan perencanaan Pembangunan, dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda Litbang) Kabupaten Bima. Pengembangan Program kawasan Food Estate di Kabupaten Bima, telah dibahas melalui rapat koordinasi pengusulan anggaran Dak tahun 2022. Pembahasan tersebut dilakukan tanggal 10 Juni lalu, dengan tanggal 22 september kemarin.
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Bagian Ekonomi, bidang penyuluhan dinas pertanian, bidang ketersediaan dan kawasan pangan, bidang distribusi cadangan pangan, bidang konsumsi dan keamanan pangan, bidang peternakan, bidang pengairan PUPR, bidang binamarga, bidang penguasan daya sain produk kelautan dan perikanan, bidang perencanaan pembangunan ekonomi, bidang perencanaan pembangunan sosial dan budaya, bidang pembangunan fisik dan prasarana, dan bidang perencanaan, pengendalian, penelitian dan pengembangan Bappeda.
Dalam pengembangan kawasan Food Estate di Kabupaten Bima, yaitu : pengembangan produksi pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencangkup pertanian dalam arti luas yang berada di suatu kawasan dengan konsep pengembangan dari hulu hilir.
Mendiskusikan dan menyepakati lokasi peruntukkan pengembangan kawasan Food Estate. Menghimpun informasi terkait potensi pengembangan Food Estate. Dan memperkuat koordinasi dan perencanaan serta kelembagaan terkait upaya pengembangan Food Estate.
Di kabupaten bima juga program ini Dengan tujuan perencanaan Program tematik pengembangan Food Estate dan pengembangan produksi pangan melalui aplikasi Krisna Dak kabupaten Bima Tahun 2022.
Kepala Bappeda, Melalui Sekretaris, H.Fahrudin,S.Sos,M.Ap menyatakan pada media ini Jum'At (24/9/2021) di ruangan kerjanya bahwa,
Food Estate atau lumbung pangan baru. Dalam misi ke III kabupaten bima, meningkatkan kemajuan dan kemandirian masyarakat dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan pengangguran serta didukung tersedianya sarana dan prasarana berbasis tataruang dan pengelolaan lingkungan hidup.
Sasaran Program Food Estate di kabupaten bima, ada 3 desa, yakni Desa Oi Tui Kecamatan Wera, Desa Risa Kecamatan Woha, dan Desa Parangina Kecamatan Sape.Katanya
Dijelaskannya, Salah satu Desa yakni, Desa Oi Tui dengan potensi pengembangan di Kawasan. Tujuan dari pengembangan program ini adalah "Kawasan Oi Tui tersebut sebelumnya kawasan padang pengembalaan ternak yang pernah dilaksanakan Riset survei identifikasi (SID) oleh Fakultas Peternakan (IPB) beberapa waktu lalu.
Dan nanti menjadikan kawasan (SID) Oi Tui sebagai Vood Estate Kabupaten Bima. Dengan mengedepankan peternak sapi sebagai komoditas utama dan hijauan pakan ternak, (HPT) sebagai komoditas pendukung ternak.
Serta menghidupkan perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan petani/peternak di wilayah Oi Tui. Untuk memperluas kawasan Food Estate di Desa Oi Tui bisa dikatakan wilayah pertanian bawang merah dan jagung sekitar wilayah padang pengembalaan, atau siteplan kawasan peternakan. Jelasnya
Dikatakannya pula, prinsip pengembangan kawasan : Sistem integrasi pembibitan, prakondisi dan pelelangan.
Kawasan berbasis lembaga/Unit usaha - Koperasi.
Manajemen sumberdaya genetic dan pemuliaan.
Sistem terpadu manajemen kawasan.
Berbasis sumberdaya local (terutama leguminosa pohon).
Berorientasi lingkungan-konservasi air (manajemen Air).
Peningkatan nilai tambahan dan pemangkasan biaya pasar.
Serta pemberdayaan masyarakat lokal.
Dalam rancangan pengembangan kawasan ini dibagi menjadi 2 klaster sistem produksi : 1. Sistem pembiayaan sebagai sumber bakalan. Dan yang ke 2. Sistem prakondisi dan pelelangan.Katanya
Sambungnya, Karena ini menyangkut cadangan strategis pangan kita, leading sector-nya ada di SKPD masing-masing. Di Daerah Kabupaten Bima telah menyatakan kesiapan untuk mendukung penuh program Food Estate yang dicanangkan Pemerintah Pusat.Tutupnya.(TIM)