IPEMI Bima Adakan Pelatihan Decoupage dan Suspeso

Iklan Semua Halaman

.

IPEMI Bima Adakan Pelatihan Decoupage dan Suspeso

Kamis, 17 Desember 2020

 


Kabupaten Bima, Fajar Media Bima.com,- Sebanyak 20 orang peserta yang berasal dari desa Roka, Panda, Ntonggu, Dore dan beberapa desa di kecamatan Sape  serta Kota Bima mengikuti  pelatihan  Decoupage dan Suspeso sebuah seni kerajinan dengan cara memotong / menggunting dan menempel objek gambar pada media tertentu yang dihelat oleh Pengurus Daerah Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Bima Jumat (11/12) di Basecamp IPEMI Kelurahan Manggemaci Kota Bima.


Ketua IPEMI Bima Fitriani Adel Linggi Ardi,  SE, Jumat disela-sela kegiatan berlangsung mengatakan Pelatihan ini  merupakan program kerja Kementerian Tenaga Kerja RI dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan UMKM di daerah sebagai dampak dari Pandemi Covid - 19.  Para Peserta  juga menerima materi  melalui virtual zoom meeting dari para pemateri di Kementerian.

               

Pada pelatihan yang berlangsung selama tiga jam tersebut kata Fitriani, para peserta dibekali dengan pengenalan dasar tehnik decoupage pada media kaleng bekas, botol kaca  dan kayu. Selama pelatihan berlangsung, tiap peserta menghasilkan minimal 1 produk”. Jelasnya.

               

Materi lainnya yang diberikan kepada 20 peserta yang berasal dari beberapa kecamatan tersebut yaitu Pengenalan tehnik dasar suspeso untuk membuat broch. Serupa dengan teknik decoupage, sospeso adalah kerajinan tangan menggunakan teknik potong dan tempel kertas tissue  bermotif. Bedanya, sospeso lebih menekankan kepada dimensi sehingga terlihat 3D  yang menggunakan plastik, mika seperti plastik bekas kemasan makanan  dan kain perca batik dan tenun


“Setelah selesai pelatihan, hasil kerajinan tersebut dapat dipakai dan dibeli oleh ibu-ibu dan remaja putri  masyarakat Bima. Dirinya juga berharap pemerintah daerah melalui instansi terkait dan  pemerintah desa melanjutkan program pelatihan ini.  “IPEMI kabupaten Bima  juga akan mengupayakan ada orang tua angkat, baik itu dari Bank Indonesia, Telkom, Pertamina maupun BUMN/BUMN lainnya”. Terang Fitriani.(F.04)