30 Guru Kirim Surat Mosi Tidak Percaya, Kasek SMAN Satu Wera Minta Dicopot

Iklan Semua Halaman

.

30 Guru Kirim Surat Mosi Tidak Percaya, Kasek SMAN Satu Wera Minta Dicopot

Selasa, 28 Januari 2020
Kabupaten Bima, Fajar Media Bima.com,- Sebanyak (39) Guru SMA Negri satu Wera mengirim surat mosi tidak percaya kepada Dinas Dikpora propinsi Nusa Tenggara Barat, (NTB) .

Surat tersebut terkait dengan adanya dugaan kepemimpinan ibu  Hj.St, Rohani.S.Pd selaku kepala sekolah SMA Negri satu Wera. "Adapun surat  mosi tidak percaya yang dikirim kepada Dikpora NTB tersebut karena kepala sekolah diduga selalu bersifat arogan, dan sewenang, kasar pada bawahannya".

Gabungan guru tersebut menilai tidak layak jadi pemimpin disekolah SMA negri satu Wera, karena kelakuannya  terhadap guru, baik guru yang statusnya PNS, maupun yang honorer.

Disamping itu juga, selain Guru-guru yang membuat pernyataan mosi tidak percaya juga Ketua Komite dan Anggotanya juga ikut memberikan mosi tidak percaya pada kepala sekolah yang dinilai arogan tersebut.

"Saking aroganya kasek ini, dianggap sekolah tersebut milik pribadi kasek, tidak boleh begitu, sekolah adalah milik semua, bukan sewenang-wenang diperlakukan seperti keinginan pribadinya kepala sekolah, tata kelola administrasinya harus ada aturan mainnya".

"Dengan demikian diharapkan kepada gubernur, dan dinas Dikpora Nusa Tenggara barat NTB Merespon  surat kami, supaya kepala sekolah di SMAN 1 Wera ini dilangserkan dari jabatannya". Ungkap salah satu guru yang tidak mau disebutkan namanya lewat media ini.

(Hj.St, Rohani.S.Pd selaku kepala
sekolah SMA Negri satu Wera.)

Waktu yang sama, Kepala sekolah Hj.St.Rohani,S.Pd, ditemui diruangannya, (28/1/2020) menyatakan, "Soal adanya surat mosi tidak percaya yang di Kirim oleh guru-guru tersebut, saya No komen terhadap surat tersebut, tapi itulah hak mereka".

Saya tidak merasa bersalah kepada guru dan bawahan saya, namun kemarin saya sudah memanggil guru yang memberikan tanda tangan surat mosi tidak percaya kepada  saya sebagai kepala sekolah, kata guru tersebut, "Saya tidak tau tentantang surat mosi tidak percaya tersebut, tapi pada saat kami tanda tangan membaca dulu surat tersebut tidak ada isinya seperti tertulis mosi tidak percaya, surat tersebut redaksinya lain, kutip kasek kepada sejumlah media.

Berangkat dari surat tersebut, sudah ada jawaban KCD Dikpora  husus SMAN 1 Wera, dan KCD Sudah datang ke sekolah untuk mendengarkan klarifikasi dari guru yang bersangkutan, saya belum tau kejelasannnya sampai dengan hari  ini.

Terkait kepemimpinan saya sebagai  kepala SMAN 1 wera, biasa saja ada "Pro dan Kontra" dalam sebuah organisasi, dalam rumah tangga aja biasa ada "Pro dan Kontra" apa lagi memimpin organisasi besar disini ada guru puluhan orang, dan ada anak sekolah ratusan ratusan siswa dan siswi.ungkapnya

Salah seorang guru di Sekolah sekolah tersebut atas nama (Julfikar, S.Pd), mengatakan pada media ini, saya mengharapkan disekolah SMAN 1 Wera ini Aman-aman saja, tidak ada yang bertindak arogansi dan sewenang seperti ini, "contoh argansi yang yang dilakukan oleh kepala sekolah, baik perbuatan maupun tutur kata seperti memarahi guru dan murid pada saat upacara yang tidak  lazim dilakukan oleh kepala sekolah kepada bawahan nya".

Salah seorang siswa disekolah setempat juga yang tidak mau disebutkan namanya saat konfirmasi  media ini mengatakan, "kami juga sebagai anak sekolah sering dimarahin oleh sepala sekolah soal hal-hal sepeleh. Kami juga sebagai siswa meminta  kepada Dikpora NTB, bahwa ibu kepala sekolah Hj. St. Rohoni,S.Pd di copot dari jabatan sebagai kepala sekolah".(F.04)