Target Medali POR PROV X, Sulit Diprediksi

Iklan Semua Halaman

.

Target Medali POR PROV X, Sulit Diprediksi

Senin, 26 November 2018


Kota Bima, Fajar Media Bima.Com.- Rupa daerah Kota dan Kabupaten Se Provinsi NTB selaku peserta Pekan Olahraga Provinsi (POR PROV) NTB Ke-X Tahun 2018 yang berlangsung di Mataram 8 s/d 17 Desember 2018 tidak dapat diprediksi target medali yang akan digapai setiap kontingen (Kabupaten dan Kota), maupun dengan Cabang Olahraga (Cabor) sebagai peserta ajang olahraga 1 kali dalam 5 tahun itu.

Dimana pada aturan sekarang, seluruhnya di atur oleh KONI NTB mulai dari persyaratan keabsahan peserta, hingga aturan dari cabor yang direkomendasikan oleh KONI NTB. Hal ini dilakukan tidak lain, hasil kelanjutan untuk menghadapi PON yang akan datang setelah POR PROV ini, yang diharapkan kontingen NTB bisa masuk nominasi ditingkat nasional dimaksud.

Berdasarkan hasil POR PROV Ke-IX Tahun 2014 lalu, cabor Atletik meraih juara umum satu dengan meraih 9 medali emas, begitupun cabor pencak silat meraih juara umum pula dengan perolehan 8 medali emas. Sementara cabor lain belum beruntung, seperti cabor Panjat Tebing peraih medali terbanyak pada POR PROV VIII Tahun 2010, begitupun cabor Tinju. Tapi pada Tahun 2014 dua cabor ini belum beruntung. “Akankah 2018 ini prediksi cabor akan bergeser seperti POR PROV sebelumnya, atau masih mempertahankan juara umumnya”, kita tunggu saja (17/12/2018) cabor dan kontingen mana saja yang unggul.     

Seperti yang disampaikan Offisiel/Pelatih Cabor Atletik Jubair, M.Pd pada wartawan ini belum lama ini, belasan atletnya sudah dicoret oleh KONI NTB karena belum masuk umur sesuai juklat juknis cabor setempat. Dimana atletnya baru berumur 14 s/d 16 Tahun, sedangkan dalam aturan harus berumur 17 Tahun keatas. “Belasan atlet yang dihapus tersebut, sebagian besarnya merupakan peraih medali emas pada POR PROV IX/2014 lalu. Tapi mau bagaimana lagi, kita hanya bisa pasra saja,” singkatnya.

Sementara itu, pada cabor Pencak Silat pada Kategori TGR (Tunggal, Ganda dan Regu) khususnya Regu Putri atas nama Alvionita Almaqfirah, Titin Puspita Sari dan Rubianti harus di keluarkan dari team. Pasalnya, pada kategori tersebut hanya diikuti oleh dua kontingen kabupaten dan kota saja, sedangkan dalam aturan KONI NTB harus diikuti oleh empat kontingen.

Namun kabar gembira datangnya Sabtu (24/11/2018) saat rapat koordinasi pengurus KONI, cabor, pelatih dan atletik di Gedung Seni dan Budaya (GSB) Kota Bima. Dalam sambuatnnya Wakil Ketua II KONI Kota Bima M. Irfan, S.Sos, M.Si menyampaikan bahwa cabor silat mempertandingkan kembali kategori Regu Putri. Ternyata tiga kontingen lainnya memiliki atlet dikategori dimaksud dan hal ini hanya keselahan teknis saja saat pendataan dari KONI daerahnya masing-masing.

Menanggapi hal itu, Ketua Pelatih Pencak Silat Emilia Contesa menyampaikan rasa sukurnya, karena Regu Putri pada POR PROV 2014 lalu meraih medali emas dan masih diprediksi emas pada POR PROV ke X ini. “Kami merasa kehilangan medali saat penghapusan kategori regu putri itu, tapi kini mereka bisa tampil kembali pada ajang bergensi ini, apalagi mereka (Ketiga atlet, red) sudah ikut latihan sejak satu tahun lebih,” jelasnya.

Selain itu, Emilia merasa legah setelah melihat data atlet seluruh kontingen khususnya pencak silat, yang dibagikan KONI Kota Bima. Pasalnya, khusus kategori TGR kontingen Kota Bima rata-rata langsung masuk babak final, karena hanya di ikuti oleh empat peserta hingga tujuh peserta saja. Hanya saja kategori Tunggal Putra, diikuti rata-rata oleh seluruh kontingen, tapi insya allah M. Fikrin selaku pesilat tunggal kita, pada kejuaraan dari usia dini hingga remaja tingkat provinsi selalu meraih medali emas dan mudah-mudahan pada tingkat dewasa pertama yang di ikutinya ini meraih medali yang sama, harap pelatih Emilia. (F-02)