*LUTVi – VeRI* Moto Layanan Publik Dikbud 2019

Iklan Semua Halaman

.

*LUTVi – VeRI* Moto Layanan Publik Dikbud 2019

Rabu, 31 Oktober 2018
Drs.H.Alwi Yasin, M.Ap
Kadis Dikbudpora Kota Bima

Kota Bima, Fajar Media Bima.- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bima pada Tahun 2019 mendatang dalam moto layanan publiknya menggunakan istilah LUTVi – VeRI. Singkatan LUTVi – VeRI yang berarti Legal format, Usefull, Time Base, Visible (LUTVi) dan Velue, Relieble dan Integrity (VeRI).

Pada wartawan ini Selasa (30/10/2018) Kepala Dinas Dikbud Kota Bima, Drs. H. Alwi Yasin, M.Ap, singkatan LUTVi – VeRI tersebut sama dengan singkatan paket Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE dan Wakil Walikota Bima Fery Sofiyan, SH periode 2018 – 2023 atau disingkat paket LUTFI – FERI yang dilantik Gubenur NTB Rabu (26/09/2018) lalu. “Moto layanan publik 2019 nanti bertujuan untuk mewujudkan layanan pendidikan yang e-NAK (Efektif-efisien, Normatif dan Akuntabel,” terangnya.
Kata Alwi, LUTVi – VeRI berarti Legal format, Usefull (Bermanfaat bagi masyarakat), Time Base (Adanya batas-batas waktu), Visible (Punya visi-misi kedepan), berbasis Value (Tata, nilai, agama, religius, adat istiadat, moral dan etika), Relieble (Adanya kepercayaan dari orang lain atau masyarakat) dan Integrity (Mutu, ada tekad yang sama, tekad yang kuat untuk membangun).

Selain program LUTVi – VeRI, untuk mewujudkan Kota Bima yang berkualitas dan setara, menuju masyarakat yang maju dan mandiri. Menurut Alwi, ada lima indikator yang terkadung dalam program itu, yakni mewujudkan masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing, mewujudkan masyarakat sejahtera melalui pemerataan pembangunan dan peningkatan ekonomi kemasyarakatan yang berbasis pengembangan produk unggulan.

Mewujudkan tata kelolah pemerintah yang baik, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, yaitu meningkatkan nilai efektif-efisien, transparansi, akuntabilitas dan partisipasif, mewujudkan lingkungan yang berkualitas dan ramah, serta mewujudkan masyarakat yang berkarakter dan agamais.

Sementara istilah Rita Malu (Cerita Masa Lalu), juga mencakup delapan indikator lainnya yakni, perumusan Perda pendidikan dan Peraturan Walikota, Re-Lay out bangunan pendidikan (SD 35 Bonto, SD Sambinae, SD 16 Kodo, SD 18 Dodu, SD 08 Penanae dll), rintisan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) unggul (Pemisahan lahan dengan SMAN 4 Kobi sharing pembangunan DAK SKB).

Penegerian TK swasta, relokasi layanan pendidikan murah menjadi program peningkatan kompetensi guru, penyelesaian GSB yang mangkrak sejak Tahun 2005, pendataan dan pemutahiran data kebudayaan serta pelaksanaan G SMS dan BBM.

Selanjutnya program terakhirnya yaitu mi sadep (Mimpi Masa Depan) yang meliputi, kompetensi PTK diatas rata-rata nasional, Kota Bima terdepan dalam inovasi pendidikan, mutu layanan pendidikan merata, pembelajaran berbasis IT, bahasa asing menjadi ektra kurikuler wajib bagi SD, merintis kelas unggulan sebagai cikal bakal Internasional Class, SKB menjadi sebuah industri, pembangunan SMP Rujukan serta terbentuknya komunitas pencinta budaya. 

Diakhir wawancaranya, H. Alwi menegaskan bahwa program LUTVi – VeRI ini akan mulai di sosialisasikan pada work shop yang berlangsung bulan November ini dengan melibatkan semua unsur di dinas ini, yakni unsur dari dewan pendidikan, pengawas pendidikan, Kepala Sekolah (Kasek) hingga guru-guru, janjinya. (F-02)