Diskanlut Kab. Bima Gelar Sosialisasi Kegiatan Usaha Garam Rakyat (PUGAR)

Iklan Semua Halaman

.

Diskanlut Kab. Bima Gelar Sosialisasi Kegiatan Usaha Garam Rakyat (PUGAR)

Selasa, 15 Agustus 2023

Ket : Poce Saat Pembukaan Acara Sosialisasi Usaha Garam Rakyat (PUGAR), Dengan Program pengelolaan Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Bima tahun Anggaran 2023.



Kabupaten Bima, Fajar Media. Com, - Pemerintah Kabupaten Bima, Melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (Diksanlut), melaksanakan Sosialisasi Usaha Garam Rakyat (PUGAR), Dengan Program pengelolaan Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Bima tahun Anggaran 2023, Ramah di Aula Rumah Makan Anda Pantai Lawata Kota Bima, Rabu (16/8).


Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bima Ir. H. Rendra Farid Serta Jajaran, Kepala Bappeda Litbang, Taufik, S.T. M.T, Didampingi Bidang Ekonomi, Dra. Aeni, Dinas Perindag, Diwakili Sekretaris, Kepala Dinas DPMPTSP, Drs. Istaka, Kepala Desa Darussallam, Desa Sanolo, Desa Pandai, dan Desa Talabiu. Ketua Kelompok Tani Garam diwakili Salah Satu Kelompok, Adam alatif, Ketua Kelompok So Nanga Tela, Kepala Desa Darusalam Kec. Bolo Kabupaten Bima.



Ket : Poce Saat Kegiatan Berlangsung. 


Kepala Dinas Kelautan Perikan Kabupaten Bima menyatakan dalam sambutannya bahwa, sosialisasi ini penting dilakukan. Mengingat ada program lanjutan Dana Dak di Kabupaten Bima masih diperhatikan oleh Pemerintah Pusat. Dan kemampuan Negara mesih memperhatikan Daerah kabupaten Bima, dengan salah satu Program Dana Pendamping untuk program Usaha Garam Rakyat (PUGAR).


"Luas tambak garam lebih kurang 4000 lebih, dan masih aktif masih seribu lebih".


Juga pemda dapat piagam penghargaan dari pemerintah pusat dalam mensukseskan program Usaha Garam Rakyat (PUGAR).


H. Rendra Farid Juga mengingatkan, "Kalau ada kelompok Usaha Garam yang mampu mengelola Usaha garam ini menjadi Bahan Baku, maka kedepan pemerintah Pusat akan bantu mesin pengelolaan dengan Kapasitas Besar".


Juga provinsi NTB Sebelumnya pernah disampaikan oleh pemda melalui Kami di Dinas Kelautan perikanan, untuk membantu Mesin Pengelolaan usaha garam. Tapi belum ada realisasi sampai hari ini. Dan kami tidak tinggal diam, pasti kami akan menagih janjinya.


“Dan Pemerintah terus memikirkan garam lokal untuk dipasarkan di luar, bukan melepas tangan dan beralasan sesuai harga pasar,” Tutupnya


Kadis DPMPTSP Drs. Ishaka juga menyampaikan, Tugas Utama Kami mencari Infestor, dalam rangka menentukan hasil Produksi Petani yang ada di Kabupaten Bima.


Salah satu Contoh, "Kopi tambora sudah memenuhi standar internasional, dan Kabupaten Bima sebagian Hasil Tani yang ada sudah memulai di Tingkat Nasional".


Apalagi Garam, "Garam adalah kebutuhan hidup untuk semua insan, tetapi ke stabil annya tinggal Komunikasi dan koordinasi dengan pengusaha - pengusaha yang ada. Apalagi kualitas Garam Kabupaten Bima selama ini berpotensi. Intinya Daerah Tidak Akan Maju tanpa Infestor". Tutup Ishaka


Sementata Adam Latif, Selaku ketua Kelompok Garam, (Pugar) didampingi 10 orang Anggota menceritakan, Melalui kelompok ini sudah lama dibentuk, dan penghasilan Usaha kami tidak diragukan lagi. Tetapi Soal Harga masih Naik, Turun.


Dulu di tahun 2022 yang lalu Harga garam hasil olahan kami petani Harganya meningkag di angka Rp. 300.000, Nah sekarang Sudah turun di angka Rp. 55000,


Tapi kami tetap menikmati hasilnya, ketimbang Sebelumnya dengan Harga Garam sekarung hanya Belasan Ribu. Dan soal Hasil olahan kami, dalam sebulan mampu menghasilkan 100 TON/Bulan.


Untuk itu kami berharap pada pemerintah Daerah Pusat, Provinsi, dan Pusat untuk terus memperhatikan  kami petani Garam melalui kelompok (PUTAR yang ada di Kabupaten Bima.


Kesempatannya juga, Kepala Beppeda Litbang, Taufik, S.T. M.T, Sesuai Visi Pembangunan Pemda Kabupaten Bima, dalam arti Desa berpotensi yang ada sangat - sangat menjanjikan untuk berdaya saing dalam kesejahteraan masyarakat.


"Daerah - Daerah lain kenapa. Mampu?, itu misalnya, Prioritas utamanya RPJMD, untuk tingkatan kesejahteaan pemerintah sebagi sektor unggulan, karena 47 %, adalah Di Bidang Petani".


"Kita bisa menciptakan kesempatan, harapan pasti akan buka ruang dengan hasil kesejahteraan. Juga Daya saing, usaha. Rangka mendorong Produksi retribusi berkelanjutan",. (Red)