Darussalam : Ini Sejarah Singkat Selokan Anak Sungai Dam Salo Disulap Jadi Potensi Budidaya Ikan Air Tawar

Iklan Semua Halaman

.

Darussalam : Ini Sejarah Singkat Selokan Anak Sungai Dam Salo Disulap Jadi Potensi Budidaya Ikan Air Tawar

Rabu, 04 Mei 2022



Kota Bima, Fajar Media Bima. Com,- Sejak zaman lampau anak sungai atau selokan anak sungai Damsalo, memiliki histori yang melekat dengan warga Penatoi. Di zaman lampau selain sebagai sumber air irigasi untuk lahan pertanian diwilayah mpunda. Anak sungai tersebut merupakan tempat anak anak Penatoi menghabiskan masa kecilnya. 


Fungsi Nyata Lokasi Anak Sungai Dam Salo. 


Belakangan di zaman akhir seperti sekarang ini, cerita tentang anak sungai telah berubah bahkan menjadi satu tempat yang selalu mengundang keprihatinan. Anak sungai telah berubah fungsi bak menjadi tempat sampah yang terpanjang yang ada di tanah Bima. 


Berbagai jenis sampah memenuhi aliran anak sungai Damsalo. Perubahan tersebut menjadikan aliran anak sungai Damsalo bagai mutiara dalam kubangan lumpur. Artinya seperti potensi harta karun yang tidak terlihat. Anak sungai Damsalo memiliki panjang ± 1 KM, dengan lebar ± 3 meter serta memiliki kedalaman ± 2 meter dan air mengalir sepanjang tahun tanpa pernah ada kekeringan air. 


Lokasi Tong Sampah Berubah Menjadi Kolam Kelompok Ikan Air Tawar. 


Puluhan tahun sudah, anak sungai damsalo menjadi aliran sampah terpanjang. Saat itu pula potensi anak sungai damsalo terpendam dalam tekanan sampah yang mengalir sepanjang tahun sepanjang aliran anak sungai. Namun, mulai hari ini berlahan wajah anak sungai damsalo mulai berubah seiring perubahan kesadaran akan potensi terpemdam yang mulai terkuak. 


Implementasi gagasan besar untuk menjadikan anak sungai damsalo sebagai salah satu potensi sumber ekonomi sekaligus jalan kesejahteraan bagi warga Penatoi melalui pemanfaatan anak sungai damsalo sebagai tempat pengembangan budidaya ikan air tawar, menghadirkan satu spirit baru akan potensi dan peluang ekonomi yang sangat besar. 


Sebagai spirit dan motifasi, mulai terlihat bagaimana implikasi ekonomi yang akan dirasakan manfaatnya bagi warga Penatoi. Misal saja kita mengestimasikan bahwa akan ada 100 kolam yang membentang sepanjang aliran anak sungai, maka paling tidak ada 500.000 ikan yang bisa ditabur dan dibudidaya jika perkolam di isi dengan 5.000 ekor ikan. 


Jika kita kalkulasikan dalam hitungan produksi normal, paling tidak budidaya ikan di anak sungai damsalo akan menghasilkan ± 100 ton persekali musim panen dengan jangka waktu ± 4 bulan, jika dikonversi dalam rupiah setidaknya persatu periode panen, akan menghasilkan + 4 milyar. Kalo kemudian diasumsikan setahun bisa melakukan panen dua kali maka angkanya sangat fantastis bisa menembus angka ± 8 milyar rupiah. 


Potensi tersebut semakin di perkuat oleh kondisi ketersedian pasar yang sangat sangat terbuka, karena hampir ratusan ton ikam air tawar yang beredar dipasar Kota Bima, hampir 100% ikan ikan tersebut di import dari daerah lain seperti Lombok dan lain lain. (RED)