Ketua TP PKK Harap Bimtek Pengolahan Pangan Lokal Jadi Bekal Keluarga dan Usaha

Iklan Semua Halaman

.

Ketua TP PKK Harap Bimtek Pengolahan Pangan Lokal Jadi Bekal Keluarga dan Usaha

Senin, 01 November 2021


Kota Bima, Fajar Media Bima.com,- Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota bima menghadiri Lomba dan Bimbingan Teknis Pengolahan Pangan Lokal Menjadi Kreasi Menu yang Beragam dan Bergizi dengan peserta anggota PKK se-Kabupaten /Kota di Ballroom Lombok Vagansa Sekolah Tinggi Pariwisata, rabu (27/10/2021 ).



Pada kesempatan ini Ketua TP-PKK Hj. Elya H.M. Lutfi memandang kesempatan ini sangat penting dimana dapat memberikan tambahan edukasi gizi kepada para kader Posyandu.


“Harapannya nanti Kader Posyandu memiliki pemahaman yang baik tentang kebutuhan gizi bagi balita, dan menjadi tambahan informasi di lingkungan terutama dalam keluarga,” ungkapnya.


Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengharapkan lomba masak makanan tradisional Nusa Tenggara Barat ini selain menggunakan bahan dasar ubi kayu/singkong juga dapat menggunakan bahan dasar lain seperti pisang, sukun, keladi, jagung baik dalam bentuk masih utuh maupun dalam bentuk yang sudah diolah. Dengan begitu diharapkan semoga ibu-ibu PKK kota/Kabupaten dalam keikutsertaan tersebut memiliki pengalaman yang dapat dibawa pulang.


"Dengan pengalaman hari ni semoga dapat menghasilkan berbagai macam variasi kudapan/makanan kecil baik yang manis maupun asin, selain untuk dikonsumsi di dalam keluarga juga dapat di jual untuk menambah pendapatan keluarga, ” ungkap Hj. Niken.


Hj. Elya H. M. Lufi SE. sebagai Ketua TP-PKK Kota Bima dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa pelatihan ini mencoba menyajikan resep-resep baru untuk diperagakan kepada para peserta dimana bahan masakan semua berasal dari bahan pangan lokal yang tersedia.


“Dilaksanakannya pelatihan pengolahan pangan lokal menjadi kreasi menu ini dapat menambah pengetahuan tentang menu yang beragam dan bergizi, juga memberikan pemahaman bagi ibu-ibu dan bisa disosialisasikan kepada kerabat sekitar serta seluruh warga masyarakat, menambah wawasan ilmu bagi semua,” terangnya.


Hj Ellya berharap, kegiatan pelatihan tidak hanya sampai pada kemampuan olah pangan, namun bisa dijadikan sebagai peluang usaha, sehingga menjadi penghasilan tambahan bagi keluarga. Sehingga kegiatan tersebut benar-benar bermanfaat bagi smua.


“Semoga, setelah mengikuti praktiknya bisa diterapkan di rumah, berdaya guna sebagai bekal peluang usaha baru”, tutupnya.(F.03)