Komentar |
| (Arif Rijal,M.Pd) (Kepala SMPN 01 Kota Bima.) |
Lanjutnya, menurut saya pribadi program tersebut tidak usah terlalu bermulut-mulut, tapi yang relatif saja. Tentunya, program dirinya kedepan yakni KBM dapat berjalan dengan maksimal dan manajerial (Penataan) bagi guru.
Akan tetapi KBM itu berjalan aman, ketika sarana dan prasaranannya harus memadai dan hal ini yang akan dirinya benahi, terkait perbaikan beberapa ruang belajar yang di nilainya tidak layak pakai. Demikian pernyataan singkatnya mantan guru SMPN 10 Kolo Kota Bima ini.
Sementara saat di singgung, bahwa di sekolah yang di pimpinnya itu masih terjadi kegiatan Pungutan Liar (Pungli) seperti penarikan dana infaq untuk pembangunan kelanjutan masjid di sekolah setempat, penarikan dana OSIS Rp.10 ribu per siswa setiap bulannya.
Belum lagi pungli lainnya, seperti perayaan Milad (Ulang Tahun) untuk menggenang kelahiran bagi sekolah setempat dan pada kegiatan yang baru di rancang dua tahun terakhir itu di nilai ada kepentingan sesaat, serta adanya pintu alternatif di bagian Timur sekolah, sedangkan jaraknya dengan pintu gerbang (Pintu masuk) hanya hitungan meter saja.
Menanggapi isu di atas, Arif Rizal menjelaskan, untuk dana infaq bagi kelanjutan masjid, sudah di hentikan, dan langkah yang di lakukan pihaknya sekarang yakni melayangkan proposal permohonan bantuan pada pihak Baznas Kota Bima, Pemkot Bi ma, Dinas terkait hingga ke tingkat provinsi NTB, demi kelanjutan pekerjaan plafon bagi masjid sekolah ini. Begitupun pintu alternatif sudah di tutup (Dikunci/gembok).
Sedangkan penarikan dana OSIS tetap di lakukan pihaknya. Pasalnya, dana OSIS itu di pergunakan bagi kegiatan di luar sekolah (Kegiatan Ekskul), apalagi sekolah ini siswanya banyak, sekolahnya juga besar, ekskulnya banyak pula, dan secara otomatis memerlukan biaya yang banyak juga.
Cuman, untuk penggolahan dana OSIS itu, pihaknya menunjuk guru pembina agar penggunaan dana OSIS itu, tepat sasaran. Arif Rizal S-2 Mata Pelajaran IPA tersebut, juga telah menutup kerang tentang kegiatan milad SMPN 1 kobi, karena milad tersebut baru di lakukan baru-baru ini, sementara sebelumnya tidak ada sama sekali dan hanya yang ada kegiatan bagi para alumni-alumni saja. “Milad sudah tidak ada lagi, dan akan di gantikan dengan kegiatan pentas budaya antar siswa di sini,” katanya, sambil menambahkan terhitung dirinya memimpin di SMPN 1 kobi, sudah tidak ada lagi kendaraan milik masyarakat yang parkir dalam areal sekolah ini baik roda dua dan roda empat, ketika di luar KBM. (F.02)