![]() |
Sejumlah Wartawan Saat Pertemuan dengan Pegawai Dikmen diKantor Dikbudpora Kab.Bima |
Kepala UPT Dikmen melalui kepala TU, Drs H Ahmad mengatakan, Insiden pengusiran wartawan yang dilakukan oknum kasek tersebut mencederai kemitraan yang dibangun selama ini. Kepala sekolah tidak pantas mengusir wartawan yang meliput. Apalagi wartawan adalah pilar ke empat demokrasi, yang memiliki tugas dan fungsi tersendiri untuk mengontrol jalannya kita sebagai penggerak birokrasi. Kita harus sadar disisi itu.
Harusnya tidak boleh bersikap seperti itu. "Itu namanya arogan". Kita ini mitra, rangkul teman-teman Media dengan apa adanya. Kita saling mengerti dan menghargai tugas masing-masing," Jelanlsnya saat bertemu puluhan wartawan yang melakukan konferensi Pers di Aula Kantor setempat, Senin (22/7/19).
Jelas H.Ahmat, "Terkait Alibi kepala sekolah yang meminta secara detail identitas Wartawan para wartawan, yang diminta bukti koran, alamat website, serta nama pimpinan redaksi, hingga nomor Hp pemilik usaha untuk memenuhi prosedur meliput berita di sekolah setempat. mendapat tanggapan tega dari H Ahmad. Dia menilai perilaku kepala sekolah tersebut sudah sangat berlebihan".
"Masa sih kepala sekolah segitunya," tanya dia, heran dan tidak percaya akan ulah bawahannya tersebut. "Kalau soal Prosedur bertamu dan meliput berita, tidak ada kita dari dinas menginstruksikan Kepada kepala sekolah untuk bersikap seperti itu, Apalagi soal kedatangan tamu. Lebih - lebih wartawan, ya cukup dengan memperlihatkan Id Card selesai. Kenapa harus ribet seperti itu. Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada instruksi, aturan maupun surat edaran dinas untuk meminta identitas tamu sedetail itu. Itu kasek mengada-ngada saja," tegasnya.
Menyikapi ulah kasek tersebut, pihaknya segera bersurat ke Dinas Dikpora Provinsi NTB untuk memberi pembinaan kepada yang bersangkutan. Sealin itu, H Ahmad juga akan mengirimkan lampiran daftar hadir para wartawan untuk menguatkan surat tersebut. Dengan harapan agar segera ditindak lanjuti. "Terlepas dari masalah hukum yang sedang berjalan saat ini, kita tetap akan memanggil dan membinanya," tandasnya.
Sementara dewan pembina Pewarta KAE Suharlin S,Sos mendesak agar dinas dan gubernur segera bersikap dan mencopot oknum kasek karena telah melecehkan profesi jurnalis. "Laporan ke polisi sudah kita lakukan dan bahkan sudah diatensi langsung Kapolres. Kita harap juga gubernur segera mencopot dia karena tidak punya atitute," pungkasnya. (F.05)