SDI Luqman Al Hakim, Berdiri Tanpa Dukungan Pemerintah

Iklan Semua Halaman

.

SDI Luqman Al Hakim, Berdiri Tanpa Dukungan Pemerintah

Minggu, 05 Mei 2019
Kota Bima, Fajar Media Bima.Com –Sekolah Dasar Integral  (SDI) Luqman Al Hakim yang berdomisili di Lingkungan Salama Kelurahan Nae Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima, rupanya dibangun sejak Tahun 2003/2004 belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah sesen-pun, bangunan megah yang berdiri dengan kokoh tersebut terbangun dari hasil insiatif  Yayasan Nurul Jadid Hidayatullah (NJH) sendiri.

Hal tersebut, disampaikan Usman Kadir, S.Pd.I pada koran ini  Kamis (02/05/2019). Menurut kasek Usman, guru sebanyak 14 orang guru dan TU disini, berstatus sukarela semua dan untuk operasional sekolah dan upah (Gaji) guru, pihak yayasan  NJH menarik biaya SPP pada setiap siswa senilai Rp.300 ribu per bulannya atau Rp.1,5 Juta per tahun dan biaya kegiatan Rp.500 ribu per smester (6 bulan) atau Rp.1 juta per tahun.

“Luar biasanya animo orang tua siswa untuk mendaftarkan anaknya untuk belajar disekolah ini, cukup tinggi dan rata-rata siswa peminat disini dari luar lingkungan Salama. Hebatnya, lagi rata-rata masyarakat tergolong mampu. Sehingga disekolah ini, orang tua siswanya ada yang kepala daerah, anggota legislatif maupun pejabat lainnya,” terangnya pada wartawan ini, saat media ini monitoring UAS SD/MI se kobi.

Lanjut  Usman, saat ini sekolahnya berlantai dua dengan banyaknya ruang kelas belajar 6 lokal dan 1 ruang guru, dan ada upaya yayasan Nurul Jadid Hidayatullah untuk lantai tiga (Tambahan) nantinya, apabila siswanya bertambah. Jadi siswa Tapel 2018/2019 dari kelas I hingga kelas VI saat ini sebanyak 181 siswa.

Sementara mushollah, disekolah setempat saat ini sedang dibangun, walaupun pondasinya dibangun sejak Tahun 2004 lalu. “Pada dasarnya, setiap tahun kami tetap mengajukan proposal permohonan bantuan untuk peningkatan fisik sekolah ini, tapi hasilnya masih nihil hingga sekarang,” tutupnya.

Diberita lainnya, dengan banyaknya sekolah tingkat dasar berkelas integral disepanjang jalan Santi hingga Lingkungan Salama, membuat nasib sekolah negeri maupun sekolah swasta lainnya mengalami kekurangan siswa. Hal itu terbukti saat wartawan ini berkunjung di SDN 16 Salama dan SD AL Ikhwan mengalami kekurangan siswa secara dratis setiap tahunnya.

Misalnya saja, di SDN 16 Salama saat ini hanya memiliki siswa sebanyak 104 orang saja. Belum lagi SD Al Ikhwan Salama, seperti yang disampaikan kaseknya, Dra. Suharti yang hanya memiliki siswa 75 orang saja dari kelas I hingga kelas VI.

“Walaupun sekolah ini menerapkan sekolah gratis, tapi penerimaan siswanya setiap tahun makin menurun, karena animo masyarakat dari luar Salama tidak ada sama sekali. sehingga masyarakat sekitar Lingkungan Salama saja, yang mendaftarkan anaknya masuk disini,” ujarnya pada wartawan ini Kamis (02/05/2019).

Dapat disimpulkan, kurangnya animo masyarakat untuk mendaftarkan anaknya pada SDN 16 dan SD AL Ikhwan. Pasanya, di Lingkungan Salama terdapat 2 unit sekolah dasar yakni SDI Luqman Al Hakim dan SDIT Insan Kamil yang berada di Kelurahan Santi, persisnya disebelah Timur Lingkungan Salama. Hal ini-lah mungkin membuat konsentrasi siswa terpecah-pecah untuk memilih sekolah favoritnya, imbunnya. (F.02)