![]() |
(Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi NTB, Ir. Husnanidiaty Nurdin, MM) |
Diruang Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima Sunarti, S.Sos, MM, kadispora NTB menyampaikan, kunjungan tersebut dalam rangka untuk pemetaan minat dan bakat olahraga ditingkat pelajar dari usia dini (SD) di Kota Bima, untuk itu segaja hari Rabu itu dikumpulkan dari keterwakilan guru olahraga dan pelatih saja. Agar informasi ini dapat di sosialisasikan oleh guru olahraga disekolahnya masing-masing.
Menurut, Kadispora NTB Ani (Sapaan akrabnya) mengatakan, kalau daerah Kota Bima ini pada pembinaan olahraga dinilai tidur. Pasalnya, tiga kali berturut-turut pada tahun ini (2019, red) Kota Bima tidak mengirim kontingen pada kejuaraan cabor setingkat provinsi yang dipusatkan di Mataram, diantaranya seperti Catur dan Takraw.
“Jangan hanya berbikir jaraknya jauh dan membutuhkan pengeluaran anggaran yang banyak. Tapi yang kita butuh yakni dengan adanya kompetensi itu, maka prestasi dapat diukur. Jadi tanpa kompetensi hasilnya nol dan saya berharap Kota Bima jangan tidur terus dan kapan mimpinya itu menjadi kenyataan,” ujarnya.
Selama ini Kota Bima masih diurutan dibawah tiga besar pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) NTB, sementara Bima pada umumnya dikenal dengan segudang atlet dan pada cabor beladiri (Fisik) Bima lebih dominan menjadi sang juaranya. Tapi kini generasi di Bima makin merosot, dengan kasus narkoba sehingga ini menjadi tugas berat bagi guru olahraga dan pelatih untuk mengajak para siswanya untuk jauh dari narkoba dan lebih baik berolahraga yang menghasilkan kebugaran dan prestasi.
Terkait prestasi, kata Kadispora NTB saat ini pihaknya lebih memburu bakat dan minat olahraga pada tingkat usia dini dan dasar. Pasalnya, atlet dari tingkat usia dini hanya untuk peningkatan prestasi saja, sehingga setelah tamat dari SMA baru atlet yang bersangkutan menunjukan prestasinya (Medali). “Saat ini ditingkat propinsi atlet-atlet asal Kota Bima sudah memasuki usia senja, sedangkan mereka sudah tampil dikancah internasional dan kini belum ada generasi penerusnya.
Makanya, dispora NTB lebih memburu atlet dari tingkat dasar, agar proses pembinaannya berjangka panjang dan hasilnya memuaskan dapat mengangkat nama NTB di tingkat nasional hingga dunia ” tegasnya. (F.02)