Bima, Fajar Media Bima,-Sosialisasi advokasi program malaria kecamatan Wera dilaksanakan oleh TIM Kesehatan dari Puskemas Wera acara tersebut dilaksanakan di aula kantor Desa Mandala Selasa 27/11/2018, Acara di dihadiri oleh peserta tiga Desa di Kecamatan Wera yaitu Desa ntoke, Desa Nunggi, Desa Mandala, tokoh masyarakat dari ketiga desa tersebut juga diundang untuk mendengarkan pemaparan dari tim kesehatan puskemas Kecamatan Wera, kepala puskemas kecamatan Wera RUGAYA SKM mengatakan kelambu yang terbagi ditiga desa sekecamatan wera sebanyak 3350 pasang kelambu dengan akumalsi perdesa masing masing mndapatkan kelambu,,.
Desa Ntoke jumlah jiwa sebanyak 2478, seperti, bantuan kelambu yang didistribusikan ke masarakat ntoke sebanyak 1040 pasang kelambu, Desa Bala jumlah jiwa 1998 kelambu yang didistribusikan 938 pasang kelambu. Desa Tawali jumlah jiwa 5380 kelambu yang ditribusikan 387 pasang kelambu.
Desa Nanga Wera jumlah jiwa 2631, kelambu yang didistribusikan sebanyak 128 pasang, desa Sangiang jumlah jiwa 4442 jiwa kelambu yang didistribusikan 146 pasang kelambu, jadi semua desa dikecamatan ya itu sebelas desa semua dapat dengan jumlah total kelambu yang didistribusikan 3350 pasang. pjs kepala desa Mandala Tasrif, mengatakan pembagian kelambu anti nyamuk menurut keterangan dari tim kesehatan puskesmas Wera kelambu tersebut memakai insektisida anti nyamuk yang bisa menacap di kalabu sehingga nyamuk bisa menempel pada kelambu.
Bagi warga yang mendapatkan kelambu harus dipasangkan kelambu kalau tidak pasang kelambunya menurut keterangan kades Mandala, Tasrif kami akan akan menarik kembali dan memberikan warga yang lainnya. kelambu yang dibagikan kepada warga masyarakat ini, merupakan hasil kerja sama pemerintah Indonesia dengan pemerintah Swiss untuk mengatasi penyakit endemik Malaria, jadi kelambu yang dibagikan kepada seluruh masyarakat agar malaria di kecamatan Wera bisa berkurang di desa Mandala, desa bala,Desa Nunggi, agar masarakat terbebas Dari penyakit malaria.
Warga masarakat mendapatkan kelambu satu (KK) kepala keluarga terdiri dari 5 orang bisa mendapatkan tiga kelambu. Untuk warga desa Mendala pada tahun 2017 mendapat bantuan kelambu 87 buah, untuk tahun 2018 belum ada kelambu. Jona merah yang ditetapkan oleh pemerintah kabupaten untuk penyakit malaria yaitu kecamatan Wera dan kecamatan Tambora, makanya pemerintah daerah hususnya denas kesehatan kabupaten Bima selalu memberikan perhatian penuh kepada kedua kecamatan teraebut agar terbebas masarakat dari penyakit malaria.
Kepala puskesmas Kecamatan Wera RUGAYA SKM . Untuk kecamatan Wera di tahun 2018 sudah tidak ada lagi kasus penyakit malaria karena kalambu kami bagi masing masing satu kk harus satu kelambu. Kepala Desa Bala A Rifaid terkait dengan jatah kelambu untuk desa bala 978 pasang kelambu pada tahun 2017 hingga pada saat masarakat desa bala sudah terbebas dari penyakit malaria, terutama masyarakat saya yang tinggal di pesisir laut dan pegunungan seperti dusun tongga ungkap A.Rifaid Kapala Desa Bala di ruang kerjanya tanggal 27/11/2018.
Kepala Bagian penyuluhan penyakit malaria puskemas Wera Dr.ADY PRIYANTO tugas kami wajib menyamapai penyuluhan pnyakit malaria dengan ciri ciri penyakit Malaria seperti demam tinggi, mual,muntah, gejala infeksi umum itu periksa dulu darahnya baru tau penyakit malaria, ungkap Dr. ADY PRIYANTO.terus terkait persiapan kami di tahun 2019 kabupaten Bima sudah tereliminasi dengan penyakit.(F4)
Desa Ntoke jumlah jiwa sebanyak 2478, seperti, bantuan kelambu yang didistribusikan ke masarakat ntoke sebanyak 1040 pasang kelambu, Desa Bala jumlah jiwa 1998 kelambu yang didistribusikan 938 pasang kelambu. Desa Tawali jumlah jiwa 5380 kelambu yang ditribusikan 387 pasang kelambu.
Desa Nanga Wera jumlah jiwa 2631, kelambu yang didistribusikan sebanyak 128 pasang, desa Sangiang jumlah jiwa 4442 jiwa kelambu yang didistribusikan 146 pasang kelambu, jadi semua desa dikecamatan ya itu sebelas desa semua dapat dengan jumlah total kelambu yang didistribusikan 3350 pasang. pjs kepala desa Mandala Tasrif, mengatakan pembagian kelambu anti nyamuk menurut keterangan dari tim kesehatan puskesmas Wera kelambu tersebut memakai insektisida anti nyamuk yang bisa menacap di kalabu sehingga nyamuk bisa menempel pada kelambu.
Bagi warga yang mendapatkan kelambu harus dipasangkan kelambu kalau tidak pasang kelambunya menurut keterangan kades Mandala, Tasrif kami akan akan menarik kembali dan memberikan warga yang lainnya. kelambu yang dibagikan kepada warga masyarakat ini, merupakan hasil kerja sama pemerintah Indonesia dengan pemerintah Swiss untuk mengatasi penyakit endemik Malaria, jadi kelambu yang dibagikan kepada seluruh masyarakat agar malaria di kecamatan Wera bisa berkurang di desa Mandala, desa bala,Desa Nunggi, agar masarakat terbebas Dari penyakit malaria.
Warga masarakat mendapatkan kelambu satu (KK) kepala keluarga terdiri dari 5 orang bisa mendapatkan tiga kelambu. Untuk warga desa Mendala pada tahun 2017 mendapat bantuan kelambu 87 buah, untuk tahun 2018 belum ada kelambu. Jona merah yang ditetapkan oleh pemerintah kabupaten untuk penyakit malaria yaitu kecamatan Wera dan kecamatan Tambora, makanya pemerintah daerah hususnya denas kesehatan kabupaten Bima selalu memberikan perhatian penuh kepada kedua kecamatan teraebut agar terbebas masarakat dari penyakit malaria.
Kepala puskesmas Kecamatan Wera RUGAYA SKM . Untuk kecamatan Wera di tahun 2018 sudah tidak ada lagi kasus penyakit malaria karena kalambu kami bagi masing masing satu kk harus satu kelambu. Kepala Desa Bala A Rifaid terkait dengan jatah kelambu untuk desa bala 978 pasang kelambu pada tahun 2017 hingga pada saat masarakat desa bala sudah terbebas dari penyakit malaria, terutama masyarakat saya yang tinggal di pesisir laut dan pegunungan seperti dusun tongga ungkap A.Rifaid Kapala Desa Bala di ruang kerjanya tanggal 27/11/2018.
Kepala Bagian penyuluhan penyakit malaria puskemas Wera Dr.ADY PRIYANTO tugas kami wajib menyamapai penyuluhan pnyakit malaria dengan ciri ciri penyakit Malaria seperti demam tinggi, mual,muntah, gejala infeksi umum itu periksa dulu darahnya baru tau penyakit malaria, ungkap Dr. ADY PRIYANTO.terus terkait persiapan kami di tahun 2019 kabupaten Bima sudah tereliminasi dengan penyakit.(F4)