SMP 11 Jatibaru, Masuk Sekolah Imbas Rujukan

Iklan Semua Halaman

.

SMP 11 Jatibaru, Masuk Sekolah Imbas Rujukan

Kamis, 15 November 2018
Kota Bima, Fajar Media Bima.Com.- Akhir Tahun 2018 ini Kota Bima menunjuk SMPN 2 Kota Bima (Kelurahan Na’E Kecamatan Rasanae Barat) dan SMPN 11 Kota Bima (Kelurahan Jatibaru Kecamatan Asakota) sebagai sekolah imbas rujukan. Pada Rabu (14/11/2018) Team Monev dari pusat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud RI) berkunjung kedua sekolah setempat, setelah sebelumnya Selasa (13/11/2018) melakukan monev pada SMPN 1 Kota Bima (Kelurahan Lewirato Kecamatan Mpunda) sebagai sekolah rujukan.

Kehadiran Team Monev Pepen Apendi, S.Pd di SMPN 11 Kota Bima Rabu siang, tepatnya pukul 12.30 Witeng, disambut secara sederhana oleh Kepala Sekolah (Kasek) dan seluruh dewan guru disekolah setempat. Dari pantauan langsung wartawan ini, Pepen Apendi hadir sendiri dan tanpa didampingi oleh pihak terkait.

Dalam sambutannya Kasek SMPN 11 Kota Bima, Drs. Rosdi Efendi HAR, sekolah yang jarak tempuhnya kurang lebih 5 KM dari pusat Pemerintahan Kota (Pemkot) Bima, pada Tanggal (23/08/2018) lalu genap berusia 13 Tahun, setelah berdiri sejak Tahun 2005 lalu. Sekolah yang memiliki 14 ruang kelas, 1 ruang laboratorium IPA, sedangkan ruang kasek, ruang guru, ruang Tata Usaha (TU), perpustakaan dan Unik Kegiatan Siswa (UKS) merupakan ruangan karya seninya pada dewan guru untuk memanfaatkan ruang kosong sebagai ruang kantor. “Sekolah ini masih dinilai kurang konduktif, karena masih ada segelintir oknum masyarakat sekitar yang ikut campur dengan memasuki areal sekolah, apabila ada guru menghukum siswanya,” katanya dihadapan team monev.

Beberapa prestasi yang diraih oleh dewan guru disini, yakni Yusuf, S.Pd guru mata pelajaran Bahasa Inggiris pada November lalu di undang ke Bogor pada pembahasan UU Perlindungan Guru dan Baharudin, M.Pd merupakan nara sumber nasional pada mata pelajaran IPS, penulis dan penyusun soal nasional IPS serta sekaligus pembimbing Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI). “Mudah-mudahan pada Tahun anggaran 2019, sekolah ini dapat alokasi DAK untuk penggadaan komputer lewat kehadiran team monev pada program sekolah imbas rujukan ini,” bebernya.

Sementara itu, team monev Pepen Apendi, jumlah siswa disini masih dibawah Rombongan Belajar (Rombel), jadi mudah-mudahan pemerintah setempat dan lebih-lebih dinas terkait untuk serius dalam penangganan zona penerimaan siswa disetiap sekolah. Pasalnya, diujung Kecamatan Asakota bagian Timur, hanya SMPN 11 Kobi ini saja yang ada, sedangkan Sekolah Dasar (SD) sebagai penyambung jenjang pendidikan di SMP ini ada enam sekolah dasar, jadi kemungkinan sekolah ini-lah pemilik siswa terbanyak dikota ini. Namun masih banyak animo masyarakat sekitar untuk menyekolahkan anak-anaknya di SMPN 7 Kota Bima (Lingkungan Tato Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota), bahkan banyak memilih masuk ke SMPN 2 Kota Bima (Kelurahan Na’e Kecamatan Rasana’E Barat).

Penyampian Pepen asal Kabupaten Bogor itu, berdasarkan hasil tanya jawabnya bersama dewan guru SMPN 11 Kota Bima saat melakukan monev tersebut, dan hal itu disampaikan secara langsung oleh Wakasek Kurikulum Asmah, S.Pd, terkait kurangnya animo siswa masuk disekolahnya dan program zona itu, dinilai Asmah hanya sebagai persyarat saja dan masih banyak sekolah-sekolah lainnya yang melanggar program zona dimaksud.

Pada wartawan ini kasek Rosdi Efendi menggungkapkan, sekolahnya wajar masuk zona sebagai sekolah imbas rujukan. Pasalnya, sekolah yang berdomisili di Kelurahan Jatibaru itu Terakreditasi A dan prestasi akademik dan non akademiknya tidak diragukan lagi. Apalagi guru-gurunya berkualitas dan terbukti Baharudin, M.Pd guru IPS masuk sebagai nara sumber nasional pada mata pelajaran IPS. “Insya allah SMPN 11 Jatibaru akan mempertahankan prestasi ini, apalagi ditunjukkan sebagai sekolah imbas rujukan,” imbunnya. (F.2)