Sekolah Model Maupun Rujukan Pilihan Kota Bima Tidak Obyektif

Iklan Semua Halaman

.

Sekolah Model Maupun Rujukan Pilihan Kota Bima Tidak Obyektif

Selasa, 13 November 2018
Add caption
Kota Bima, Fajar Media Bima.Com – SMP Negeri 3 Kota Bima yang berdomisili di Kelurahan Kumbe Kecamatan Rasana’E Timur belum lama ini mendapat penghargaan sebagai sekolah rujukan sebagai duta Kota Bima. Sebelumnya sekolah itu juga masuk sebagai sekolah model, seperti halnya SMPN 2 Kota Bima (Kelurahan Na’e) dan SMPN 8 Kota Bima (Penatoi) juga terjaring sebagai sekolah model.

Pada wartawan ini salah seorang pemerhati dunia pendidikan Sabtu (03/11/2018) malam via telepon selulernya, menggungkapkan rasa prihatinnya terhadap dunia pendidikan di Kota Bima saat ini. Dimana hanya mementingkan kepentingan individu, golongan dan kelompok saja, sehingga untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas sangat jauh dari yang diharapkan.

Seperti dengan penunjukkan SMPN 3 Kota Bima sebagai sekolah rujukan, tentu saja saya menilai prestasi tersebut tidak obyektif yang dilakukan oleh tim penilaian. Pasalnya, SMPN 2, SMPN 3 dan SMPN 8 Kota Bima Terakreditasi B dan parahnya lagi SMPN 8 saat ini dijabat oleh seorang pengawas pendidikan sebagai Pelaksana Tugas (Plt), bukan Kepala Sekolah (Kasek) denitif. “Masa sekolah yang Terakreditasi B, sekolah yang jabatan kaseknya Plt dan sekolah yang miskin (Minim) prestasi akademik dan non akademik masuk dalam penjaringan sekolah model, apalagi sekolah rujukan,” ujar sumber yang dirahasiakan identitasnya oleh wartawan ini.

Menurut pengamatan sumber ini, masih banyak sekolah lainnya yang Terakreditasi A dan memiliki segudang prestasi dibidang akademik maupun non akademik. “Pertanyaan pribadi saya, kenapa sekolah yang Terakreditasi A dan berprestasi pada akademik dan non akademik tidak masuk penjaringan oleh tim,” kecamnya.

Begitupun untuk kegiatan Imtaq saja di sekolah (SMPN 2 dan SMPN 3 Kota Bima) patut dipertanyakan. Misalnya saja mushollah SMPN 2 Kota Bima ukurannya kecil, sedangkan siswanya paling banyak dan tentu saja kegiatan Imtaq-nya tidak berjalan efektif.

Sementara ditempat terpisah Kepala SMPN 2 Kota Bima Yusuf Ahmad, S.Pd membenarkan sekolahnya Terakreditasi B pada Tahun 2017 dan masuk penjaringan sebagai sekolah model dan kalah bersaing dengan SMPN 3 Kota Bima sebagai sekolah rujukan.

Berbicara prestasi di Tahun 2017, sekolah yang dipimpinnya meraih prestasi dibidang non akademik seperti gerak jalan pramuka, lomba marching band, Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), karya ilmiah dan lomba cerdas cermat. “Sebenarnya sekolah saya Terakreditasi A pada Tahun 2017 kemarin, namun apa boleh buat dokumentasi dan kelengkapan sebagai persyarat Akreditasi yang dikumpulkan selama dua tahun (2015-2016) hilang ditelan bumi. Akibat bencana Banjir Bandang Tanggal 21 – 23 Desember 2016 yang melanda Kota Bima pada umumnya, sehingga Akreditasi A yang diimpinkan, harus bergeser ke B,” tuturnya saat ditemui wartawan ini diruang kerjanya Selasa (06/11/2018).

Terkait penilaian sekolah model, lanjutnya bukan ditentukan oleh pegawas pendidikan maupun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bima, melainkan oleh pihak Provinsi NTB melalui Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP). Sedangkan sekolah rujukan oleh tim pusat melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, jadi bukan oleh pegawas dan dinas di daerah ini yang memutuskan sebagai sekolah model dan sekolah rujukan, jelas kasek bersertivikat ini. (F.2)