PKBM Tegar Kelurahan Ule, So Nggela Adakan Pelatihan Perbengkelan

Iklan Semua Halaman

.

PKBM Tegar Kelurahan Ule, So Nggela Adakan Pelatihan Perbengkelan

Jumat, 23 November 2018
Kota Bima, Fajar Media Bima.Com,- Kegiatan Kewira Usahaan dalam rangka memberikan motifasi masyarakat yang punya ahli perbengkelan. Dengan Program dilakukan selama 190 Jam selama waktu ditentukan.

Program PKBM Tegar Ule So Nggela telah mendapatkan Anggaran sebanyak Rp. 55.200.000,00, (Lima Puluh Lima Juta Dua Ratus) dari anggaran APBN berupa pengelolaan Non Fisik tahun 2018 dengan jumlah warga binaan sebanyak 20 orang.

 
Najarudin, Ketua PKBM Tegar, menyatakan "Kegiatan Belajar perbengkelan ada dua yakni Motor dan Las. lokasinya di lingkungan So Nggela Kelurahan Ule Kecamatan Asakota Kota Bima. "Sejauh ini, kami telah melengkapi bahan bahan untuk peserta dan sudah 3 bengkel dibangun yakni perbengkelan Motor sebanyak 2 Unit, Perbengkelan Las 1 unit.

Dan Sudah masuk minggu ke  3, Pemateri sekaligus praktek, jumlah kegiatan sebanyak 49 hari,  dikalikan dalam 4 (empat) jam perhari dengan jumlah jam 150 Jam".

untuk itu diharapkan oleh Ketua PKBM. agar peserta kedepannya bisa maju dan mandiri. artinya setiap kemauan ada keiginan untuk bekerja. Dan alat perbengkelan baik motor maupun las telah dibagikan di tiap anggota. Harapnya.

Gufran M.Si Kasi sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kota Bima, dalam pematerinya. "Teori Untuk Mengembangkan Usaha Menengah, Dalam hal ini Perbengkelan. dengan beberapa Gambaran kegiatan terutama, "Harus mengacu pada  Pengertian Kewirausahaan, Orang yang merubah Nilai Sumberdaya, Melakukan Perubahan, Inovasi dan cara cara baru".

Kata Gufran, Karakteristik Kewira Usahaan ada beberapa aitem yang diketahui oleh peserta, "Seperti Keinginan untuk berprestasi, Keinginan untuk bertanggung Jawab, Prespektif kepada resiko menengah, Resepsi kepada kemungkinan berhasil, Ransangan Umpan balik, Oreantasi ke masadepan, Keterampilan dalam perorganisasian, dan Sikap terhadap uang. Jadi  Beberapa Poin pematerinya harus ikut pola dasar itu dulu. dan wajib diketahui untuk modal dasar peserta didik.

Disimpulkan, Tambah Gufran, "Kalau keinginan masyarakat sepenuhnya untuk bekerja, maknanya seperti teori dasar yang digambarkan tadi. Tutup Gufran.(F.1)