Muslim selaku koordinator lapangan, menyampaikan kegelisahan mereka bersama masyarakat petani jagung terhadap turunnya harga jagung yang merugikan. Ia juga menegaskan bahwa mereka bersama para petani jagung akan melanjutkan aksi protes hingga tuntutan mereka ditanggapi.
"Kondisi ini mengakibatkan beban ekonomi petani semakin berat, dengan naiknya biaya bibit, pupuk, dan obat-obatan. Ini adalah nasib yang tidak adil bagi petani," ungkap Korlap Muslim.
Selain itu, Ia juga menyoroti perubahan drastis dalam harga jagung yang mempengaruhi kehidupan petani. Muslim menuturkan, harga jagung terus turun dalam beberapa waktu terakhir, hingga kini berada di harga Rp 3.800 perkilogram.
"Harga jagung yang turun secara signifikan membuat kondisi petani semakin terpuruk. Kami meminta pemerintah untuk mengambil tindakan yang tepat demi menyelamatkan petani," ungkapnya.
Setelah melakukan Aksi di gedung DPRD kabupaten bima, Ratusan Massa Aksi tersebut Mendatangi Kantor Bupati Bima untuk melakukan tuntutan yang sama.
Duta Partai PDIP Firdaus SH menanggapi dengan serius tuntutan tersebut dan akan memfasilitasi koordinasi dengan pihak pemerintah pusat, "Insa Allah, dalam waktu dekat kita melakukan RDP" Singkatnya.
"Kami komunikasikan antara masyarakat petani jagung dan pemerintah Daerah maupun pemerintah pusat, agar dalam waktu dekat segera melakukan RDP" tutupnya. (Tim)