Wakil Bupati Bima Hadiri Kegiatan Desiminasi Audit Kasus Starting Tingkat Kabupaten Bima Tahun 2023

Iklan Semua Halaman

.

Wakil Bupati Bima Hadiri Kegiatan Desiminasi Audit Kasus Starting Tingkat Kabupaten Bima Tahun 2023

Selasa, 01 Agustus 2023

Ket : Poce Saat Wakil Bupati Bima, Drs. H. Dahlan, H. M. Noer, Didampingi Kepala DP3AP2KB, Nurdin, S. Sos, dan Sekretaris DP3AP2KB, Muhammad Gunawan, S. Si. 



Kabupaten Bima, Fajar Media. Com, - DP3AP2KB Kabupaten Bima, gelar kegiatan Desiminasi Audit Kasus Starting Tingkat Kabupaten Bima Tahun 2023. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kantor DP3AP2KB Rabu 2 Agustus 2023.


Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Bima, Drs. H. Dahlan, H. M. Noer, Kepala Dinas  DP3AP2KB, Nurdin, S. Sos. Kepala Kemenang Kabupaten Bima atau pejabat mewakili, Seluruh Jajaran OPD, Kecamatan dan Desa. 


Sesuai amanah Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2022 bahwa, Pelaksanaan strategis Nasional percepatan penurunan stunting disusun rencana aksi nasional melalui pendekatan keluarga berisiko stunting.


Wakil Bupati Bima, Drs. H. Dahlan, H. M. Noer, Dalam sambutannya menyatakan, Dengan penanganan kasus starting di kabupaten Bima diharapan untuk semua kerja ekstra. 


Ket : Poce Saat Kegiatan Berlangsung. 


"Percepatan penurunan Stunting Harus berlenjutan dan kolaboratif. Sebab di THN 2034 mendatang adalah tahun pemanfaatan bonus demografi dimana generasi Kabupaten Bima". 


Dan Kabupaten Bima harus menyampaikan Generasi yang sehat dan cerdas. Juga di Kemenag memiliki kewenangan dalam penurunan Stunting. Dan satu penekanan adalah bersama - sama mencegah pernikahan dini.


"Juga Tim konvergensi percepatan penurunan Stunting harus bekerja sama, dan mencari inovasi baru dalam percepatan penurunan Stunting". Ajaknya


Wakil bupati Bima juga menekankan, "Stunting masih menjadi masalah yang perlu menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Bima. Berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) tahun 2022 masih terdapat 13,8% balita yang mengalami stunting".


Juga Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) prevelensi stunting Kabupaten Bima berada di 29,5%. Hal tersebut yang mendasari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bima untuk terus melakukan berbagai upaya untuk mempercepat penurunan tingkat stunting di Kabupaten Bima. Tutup Bupati


Disampaikan pula oleh Kepala Dinas DP3AP2KB, Nurdin, S. Sos, Bahwa Salah satu upaya yang dilakukan oleh DP3AP2KB Kabupaten Bima adalah dengan menggelar Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) di Kabupaten Bima Tahun 2023.


Rangkaian pelaksanaan Diseminasi Audit Stunting ini dimulai dengan Rapat Penentuan Lokus AKS Tahun 2023, Minilokakarya Kecamatan, Identifikasi dan Seleksi Kasus AKS, Kunjungan Lapangan Sasaran AKS yang dilaksanakan pada tanggal 27 April 2023 di Desa Dadibou Kecamatan Woha, Kajian Kasus AKS, serta Informed Consent Auditee AKS. Dan hari ini (Rabu, 2 Agustus 2023) kita melaksanakan evaluasi dan pembahasan penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL).


Sebelumnya, "Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas P3AP2KB juga telah menerima Rekomendasi Hasil Kajian Audit Kasus Stunting di Kabupaten Bima dari Tim Pakar Audit. Kasus Stunting Kabupaten Bima yang terdiri atas Dokter Spesialis Kandungan, Dokter Spesialis Anak, Ahli Gizi dan Psikolog".


Hasil audit kasus stunting di Kabupaten Bima tercatat bahwa beberapa hal yang menjadi penyebab masih tingginya tingkat stunting di Kabupaten Bima adalah beberapa hal seperti Balita (Bayi di bawah usia lima tahun) dan Baduta (Bayi di bawah usia dua tahun) tumbuh di dalam keluarga perokok aktif, sanitasi yang tidak layak, lingkungan rumah yang kumuh dengan ventilasi dan cahaya matahari buruk, serta pola makan yang belum dapat dikategorikan sebagai makanan sehat dan bergizi berimbang.


"Untuk ini Pemerintah Kabupaten Bima berkomitmen untuk terus melakukan upaya percepatan penurunan stunting. Oleh karenanya diminta kepada seluruh pihak terkait dapat bekerja sama, bersama-sama mewujudkan Kabupaten Bima yang bebas stunting". Tutup Nurdin  (Red)