Terlambat Menangani Dugaan Kasus Percobaan Pencabulan, Warga Sakuru Blokir Jalan

Iklan Semua Halaman

.

Terlambat Menangani Dugaan Kasus Percobaan Pencabulan, Warga Sakuru Blokir Jalan

Jumat, 22 Januari 2021


Kabupaten Bima, Fajar Media Bima.com,-Terjadi dugaan kasus percobaan pencabulan di wilayah hukum pelsek Woha, akibat terlambatnya penanganan kasus tersebut masyarakat Desa Sakuru Kecamatan Monta Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat- NTB, akhirnya melakukan pemlokiran jalan di jalan lintas tente parado Desa setempat.


Berdasarkan informasi dari Makarau.S.Pd, kepala Desa Sakuru, melalui Via telepon Bahwa, "Pemblokiran jalan lintas tente parado yang terjadi di desa setempat, akibat keterlambatan dan rasa kekecewaan pihak keluarga korban dugaan kasus percobaan pencabulan di Wilayah hukum kecamatan woha tanggal (23/12/2020) beberapa waktu lalu. 



"Sebenarnya dugaan kasus ini telah ditangani oleh pihak polres kabupaten Bima, tetapi sampai hari ini belum ada tanda - tanda penanganan".


"Menurut pihak keluarga bahwa, penanganan dugaan kasus percobaan pencabulan yang kabarnya warga sukuru menganggap pihak penyidik tidak serius, karna terduga pelaku yang merupakan warga Naru kecamatan woha telah dilepas sepihak oleh pihak penyidik polres bima, sehingga terjadi pembelokiran jalan".Kata Kades


Waktu yang sama, pihak Polsek monta melalui AKP mustakim, sangat menyesalkan pembokiran jalan Lintas tente parado diwilayah hukum Polsek Monta tepatnya di desa sakuru. 


Menurutnya, Akibat pemlokiran jalan ini dikarenakan adanya kejadian dugaan kasus pencabulan diwilayah hukum kecamatan woha kabupaten Bima pada tanggal (23/12/2020) beberapa waktu lalu. Katanya


Sambung Polsek, Berbagai upaya negosiasi dilakukan oleh Kapolsek monta akhirnya  pemblokiran jalan dibuka, dan dihadapan polsek, pihak keluarga menyampaikan tuntutan agar pelaku pencabulan segera ditangkap. "Apa bila pihak aparat kepolisian tidak menangkap terduga pelaku tersebut dalam jangka waktu 3 hari, maka kami akan melakukan pemlokiran kembali jalan ini". Ucap pihak keluarga korban yang tidak mau dipublikasikan identidnya dihadapan wartawan media ini.(F.05)