(St. Asmah, S.Pd.I Kepala MIS Yasim Rite.) |
Tiga ruang kelas tersebut yakni, di ruang belajar kelas IV, V dan kelas VI begitupun ditiga ruang kelas lain. Seperti ruang kelas I, II dan kelas III juga atapnya hampir roboh, akibat dimakan usia (Bangunan tua), belum lagi dikelilingi oleh seranga jenis anai-anai pada seluruh kayu bagian atap dan dipastikan tinggal menghitung hari lagi saja, atap pada tiga ruang kelas tersebut akan roboh, ketika hujan deras.
(Kondisi (RKB) MIS Yasim Rite) |
“Kami sudah sering mengajukan proposal permohonan untuk perbaikan bangunan yang sudah dimakan usia ini, pada Yayasan Islam (Yasim) Kabupaten Bima, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bima maupun pada Pemerintah Kabupaten Bima, tapi hasilnya nihil,” ujarnya dengan muka sedih.
Lanjutnya, dengan keadaan ruang belajar tidak memungkinkan untuk digunakan sebagai sarana Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Tapi ternyata pihak sekolah tetap bersih keras melakukan proses KBM tetap berjalan normal seperti sekolah lainnya, walaupun atapnya bolong dan beratapkan langit. Kecuali turun hujan deras, baru pihak sekolah keluarkan para siswa dari ruangan dan menyarankan ke siswa untuk pulang lebih awal, ketika sudah ada tanda-tanda mendung hitam akan turun hujan deras dimaksud.
Sejak Tanggal (16/12/2019) sebanyak 110 siswa terpaksa diliburkan, pasca Class Meeting ini (Belajar bebas) dan mereka (Siswa, red) Sabtu (21/12/2019) baru datang sekolah dalam rangka pembagian raport.
“Class Meeting tentang keagamaan dan olahraga, terpaksa ditiadakan. Pasalnya, dalam satu minggu ini (Tanggal 16 – 19/12/2019) curah hujannya cukup tinggi, jadi kami paksakan untuk libur saja, dari pada makan korban akibat tertimbang bangunan yang hampir roboh total pada bagian atapnya ini,” tambahnya. (F.02)