Bangunan MIS Yasim Rite Hampir Ambruk, KBM Berjalan Normal

Iklan Semua Halaman

.

Bangunan MIS Yasim Rite Hampir Ambruk, KBM Berjalan Normal

Jumat, 20 Desember 2019
(St. Asmah, S.Pd.I
 Kepala MIS Yasim Rite.) 
Kabupaten Bima, Fajar Media Bima.com,-  Fajar Media Bima.Com,-  Bima, pada Senin (16/12/2019) wilayah Bima pada umumnya diguyur hujan deras, akibatnya salah satu banguan sekolah, tepatnya MIS Yasim Rite yang berdomisili diperbatasan Desa Kole dan Desa Rite Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima ambruk. Tepatnya pada bagian atap di tiga ruangan kelas roboh, pada bagian plafonnya, sehingga genteng-gentengnya berjatuhan hingga kebawah kelantai dan tanah.

Tiga ruang kelas tersebut yakni, di ruang belajar kelas IV, V dan kelas VI begitupun ditiga ruang kelas lain. Seperti ruang kelas I, II dan kelas III juga atapnya hampir roboh, akibat dimakan usia (Bangunan tua), belum lagi dikelilingi oleh seranga jenis anai-anai pada seluruh kayu bagian atap dan dipastikan tinggal menghitung hari lagi saja, atap pada tiga ruang kelas tersebut akan roboh, ketika hujan deras.

(Kondisi (RKB) MIS Yasim Rite)
Kerusahkan ruang belajar itu, dibenarkan St. Asmah, S.Pd.I selaku Kepala MIS Yasim Rite saat diwawancarai wartawan ini Kamis (19/12/2019), diruang kerjanya. Katanya, sekolah yang bangun sejak Tahun 1953 silam, hanya beberapa kali saja disentuh oleh pemerintah daerah terkait bantuan rehab maupun bangunan baru. Sehingga tercatat Tahun 2007 lalu, sekolah ini mendapatkan bantuan renovasi pada enam lokal ruang belajar dan satu lokal ruang kantor.

 “Kami sudah sering mengajukan proposal permohonan untuk perbaikan bangunan yang sudah dimakan usia ini, pada Yayasan Islam (Yasim) Kabupaten Bima, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bima maupun pada Pemerintah Kabupaten Bima, tapi hasilnya nihil,” ujarnya dengan muka sedih.
Lanjutnya, dengan keadaan ruang belajar tidak memungkinkan untuk digunakan sebagai sarana Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Tapi ternyata pihak sekolah tetap bersih keras melakukan proses KBM tetap berjalan normal seperti sekolah lainnya, walaupun atapnya bolong dan beratapkan langit. Kecuali turun hujan deras, baru pihak sekolah keluarkan para siswa dari ruangan dan menyarankan ke siswa untuk pulang lebih awal, ketika sudah ada tanda-tanda mendung hitam akan turun hujan deras dimaksud.

Sejak Tanggal (16/12/2019) sebanyak 110 siswa terpaksa diliburkan, pasca Class Meeting ini (Belajar bebas) dan mereka (Siswa, red) Sabtu (21/12/2019) baru datang sekolah dalam rangka pembagian raport.

“Class Meeting tentang keagamaan dan olahraga, terpaksa ditiadakan. Pasalnya, dalam satu minggu ini (Tanggal 16 – 19/12/2019) curah hujannya cukup tinggi, jadi kami paksakan untuk libur saja, dari pada makan korban akibat tertimbang bangunan yang hampir roboh total pada bagian atapnya ini,” tambahnya.   (F.02)