Imunisasi PCV Tekan Kematian Bayi Akibat Pneumonia

Iklan Semua Halaman

.

Imunisasi PCV Tekan Kematian Bayi Akibat Pneumonia

Jumat, 29 November 2019
Foto Kabid P3L Dikes Kota Bima
(Syarifuddin, S.Sos, MPH)
Kota Bima, Fajar Media Bima.Com - Untuk menekan angka kasus pneumonia (infeksi paru-paru) pada bayi dan Bayi Lima Tahun (Balita) Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima sebagai koordinator teknis pelaksana program Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di daerah memberikan pelayanan imunisasi PCV (Pneumococus Conyugasi Vacsin) pada bayi dan imunisasi lanjutan PCV sesuai standar.

 Pemberian imunisasi PCV (Pneumococus Conyugasi Vacsin) di Posyandu, Poskesdes, Puskesmas Pembantu, Puskesmas dan Rumah Sakit se Kota Bima ini telah dimulai sejak Tanggal 1 Oktober 2019 dengan sasaran bayi yang lahir mulai tanggal 1 Agustus 2019 dan lahir setelah itu. Semua bayi mendapatkan imunisasi ini secara gratis.

Sasaran imunisasi PCV ini adalah bayi usia 2, 3 dan 12 bulan, dengan jumlah sasaran di Kota  Bima adalah 3.249 bayi. "Pemberian imunisasi PCV ini hanya diberikan pada daerah prioritas dengan kasus penyakit pneumonia tertinggi,". Kata Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3L) Dinas Kesehatan Kota Bima pada wartawan ini saat ditemui diruang kerjanya Jum'at (29/11/2019).

Lanjutnya, jadi untuk sementara di Indonesia hanya Provinsi NTB dan Propinsi Bangka Belitung (Babel) yang mendapatkan imunisasi ini. Pemberian imunisasi ini, di NTB dimulai sejak Tahun 2017 lalu, di Pulau Lombok, tapi di Pulau Sumbawa baru mulai bulan Oktober 2019 kemarin.

"Target kita 95 Porsen dari seluruh sasaran diatas harus di imunisasi untuk memberikan kekebalan terhadap bayi dan balita kita. Imunisasi PCV ini sangat penting untuk memberikan kekebalan bagi bayi dan balita kita," tambahnya.

Karena di dunia ini menurut WHO (Tahun 2013) pneumonia ini berkontribusi terhadap 16 porsen terhadap kematian Balita atau sekitar 1,1 juta kematian balita setiap tahunnya akibat penyakit ini. Kasihan balita kita sebanyak itu mereka tidak sempat merayakan ulang tahunnya yang ke 5 nyawa mereka terenggut akibat penyakit ini.

Jadi ada dua nyawa balita melayang setiap menit akibat pneumonia. Demikian juga di Indonesia pneumonia ini termasuk 8 besar penyakit yang menyebabkan anak rawat inap di RS.

Gejala penyakit ini adalah batuk pilek, sesak napas dan napas cepat. Besaran masalah selanjutnya dapat menyebabkan infeksi telingan tengah (ototis media), bakteri masuk dalam aliran darah (bakteriamia) dan infeksi selaput otak (meningintis).

Untuk mencegah penyakit ini selain imunisasi adalah pemberian ASI eklusif pada bayi sampai usia 6 bulan, pemberian asupan gizi yang cukup sesuai umur dan menghindari polusi dengan memperbaiki lingkungan, tutupnya saat diwawancarai secara khusus. (F.02)