![]() |
(Atu Mindaratu,S.Sos, Kepala SMPN 03 Kota Bima) |
Lanjutnya, diruang laboratoriumnya memiliki 22 unit komputer dan 3 unit laptop serta 1 unit laptop cadangan. “Alhamdulillah semua komputer dan laptop tersebut adalah murni milik sekolah dan sebanyak 11 unit komputer sebelumnyasempat menggalami kerusakkan, namun dari alumni sekolah ini yang memperbaikinya sehingga dapat digunakan” ujarnya saat ditemui diruang kerjanya.
![]() |
(Sisws Saat Melakukan UNBK) |
Menggenai keberadaan komputer disekolahnya, sebanyak 22 unit itu, merupakan bantuan dari pemerintah terkait pada pengadaan Tahun 2018 lalu, tutup kasek Atu Mindaratu.
Sementara Plt Kepala SMPN 9 Kota Bima, Hj. Sri Rahayu, S.Pd mengatakan, total peserta UNBK disekolah sebenarnya sebanyak 85 siswa, namun 1 orang mengundurkan diri sebelum Ujian Nasional Sekolah Berbasis Komputer (UNSBK), sehingga yang mengikuti UNBK tapel 2018/2019 ini sebanyak 84 orang saja, dengan menggunakan tiga sesi. Sesi 1 = 29 peserta, sesi 2 = 28 peserta dan sesi 3 = 28 peserta.
Kata Plt Kasek Hj. Sri Rahayu, untuk menunjang pelaksanaan UNBK tersebut, komputer milik sekolahnya sebanyak 15 unit dan 1 unit Server saja, sedangkan sisanya 14 unit merupakan laptop pinjaman dari dewan guru dan orang tua siswa. “Terkait kesiapan UNBK, pihaknya sebelumnya sudah berkoordinasi dengan pihak PT. Telkom Bima dan PT. PLN Area Bima, walaupun ada pemadaman mendadak pada hari ke empat UNBK. Tepatnya pada pergantian sesi 1 ke sesi 2 dan beruntung saja, pihak PLN dapat menyalankan kembali menjelang sesi ke 2,” singkatnya.
Dilain pihak media ini juga menyempatkan diri hadir di SMPN 15 Oi Fo’o, dimana sekolah tersebut tidak melaksanakan UNBK, akan tetapi melaksanakan Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP) seperti sekolah lainnya (SMPN 10 Kolo, SMPN 11 Jatibaru dan SMPN 12 Lelamase).
Menurut Kepala SMPN 15 Kota Bima, Ruslan, S.Pd, peserta UNKP disini sebanyak 36 orang dan menggunakan dua ruang ujian (20 peserta pada ruang 1 dan 16 peserta pada ruangan 2). “Kendala tidak bisa dilaksanakan UNBK disini, yakni tidak ada jaringan internet dan tidak ada sama sekali perangkat komputer lengkap,” jelas kasek Ruslan seraya menyampaikan total siswa disekolahnya sebanyak 129 siswa dan 11 guru negeri,”. (F.02)