Persiapan Pra PON, 10 Pesilat Kobi Ikuti Pelatda

Iklan Semua Halaman

.

Persiapan Pra PON, 10 Pesilat Kobi Ikuti Pelatda

Sabtu, 20 April 2019
Kota Bima, Fajar Media Bima.Com – Setelah menyapu bersih medali pada Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Nusa Tenggara Barat sebanyak dua kali berturut-turut perhelatan kejuaraan tingkat provinsi. Cabang Olahraga (Cabor) Pencak Silat Kota Bima mampu mempertahankan sebagai juara umum PORPROV IX/2014 dan PORPROV X/2018, kini kesepuluh atlet asal daerah Maja Labo Dahu itu, segera akan mengikuti persiapan Pelatihan Daerah (Pelatda) yang dipusatkan di Kota Bima selama enam bulan kedepan.

Kesepuluh atlet peraih Medali Emas PORPROV X/2018 yakni, Muh. Abim Febriansyah Kelas Tanding B Putra 50 – 55 Kg, Ahmad Adriazi Kelas Tanding H Putra 80 – 85 Kg, Ria Putri Kelas Tanding B Putri 50 – 55 Kg, Nurhaidah Kelas Tanding D Putri 60 – 65 Kg, Alvionita Almaqfirah Kategori Tunggal Putri, Kategori Ganda Putra Setiawan Bipa dan Ady Asharyady, S.Sos serta Kategori Regu Putra Adi Harianto, Firmansyah dan Imam Radhillah.
Berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) NTB Nomor : 008/IPSI NTB/III/2019 Perihal : Pelatda Desentralisasi/Sentralisasi Pra PON 2019 Tanggal 28 Februari 2019. Dalam surat tersebut diharapkan masing-masing Pengurus Cabang (Pengcab) IPSI Kota dan Kabupaten Se NTB untuk menyiapkan para atlet peraih medali emas pada PORPROV 2018, untuk persiapan Pra PON 2020 mendatang melalui pelatda.

Persiapan dimaksud yakni, pengcab IPSI kota dan kabupaten untuk mengelar pelatda didaerahnya masing-masing selama dua tahapan (6 bulan, red). Tahap Pertama Pelatda Desentralisasi  digelar selama tiga bulan, dari bulan Maret – Mei 2019 dan pada bulan Juni akan di adakan Test Pengukuran di Mataram. Tahap Kedua Pelatda Desentralisasi  mulai bulan Juli – September 2019, dan pada bulan Oktober akan di adakan pertandingan/Try Out (Rencana ke Bali). Sementara di Tahap Ketiga, akan dilaksanakan tahap sentralisasi semua atlit dari semua cabor ke Mataram selama bulan Nopember dan Desember 2019.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Pengcab IPSI Kota Bima, Muslimin, S.Pt, M.Si pada wartawan ini mengatakan, saat ini pihaknya sudah melayangkan proposal permohonan dana tahap pertama (Bulan Maret – Mei) pada pihak KONI Kota Bima. Setelah pencairan anggaran tersebut, pihaknya langsung akan segera melakukan pemanggilan atlet untuk melaksanakan pelatda desentralisasi dengan waktu tersisa satu bulan setengah (April – Mei, red). “Sebenarnya pemanggilan bagi 10 atlet itu minimalnya dilakukan akhir bulan Februari lalu, namun pihaknya baru menerima surat dari pihak pengprov awal April ini. Sehingga pihaknya baru melayangkan proposal ke KONI Kota Bima setelah menerima surat dimaksud,” katanya pada wartawan ini Senin (08/04/2019) dikantornya.

Dirinya juga menyampaikan terima kasih pada pihak pengprov yang mengeluarkan nama-nama atlet peraih medali emas pada PORPROV X/2018 lalu, dan pelatda yang dilakukan selama dua kali tahapan didaerah (Kabupaten/Kota) atau selama enam bulan. Tentunya nanti akan dilihat potensi atlet ini pada tes pengukuran pada bulan Juni di Mataram dan try out (Pertandingan) di Bali pada bulan September. 

“Luar biasa banyak sekali perubahan pada kepengurusan IPSI NTB dibawah kendali H. Agus Hidayatulloh, ST, MT. Pasalnya, pada kepengurusan sebelumnya hasil PORPROV yang meraih medali emas tidak dipanggil untuk mengikuti pelatda di Mataram. Tapi kali ini luar biasa, dengan adanya pelatda yang dapat memberikan harapan kepada atlet untuk memotifasi prestasinya agar terjaring dan dapat tampil bertanding dikancah Pra PON 2020 mendatang,” bebernya.

Muslimin juga dipercayakan pengprov sebagai wakil sekretaris IPSI NTB itu, menambahkan selain proposal permohonan dana tahap satu pelatda itu. Pihaknya juga mengajukan permohonan proposal Kejuaraan Cabang (Kejurcab) antar perguruan silat se Kota Bima. Pada kepengurusan KONI Kobi sebelumnya, Tahun 2017 dan 2018 cabor andalan kobi ini tidak mendapatkan kuncuran dana selama dua tahun berturut-turut untuk pelaksanaan kejurcab, walaupun pihaknya sudah mengajukan proposal. Sementara kegiatan kejurcab tersebut sudah menjadi agenda tahunan bagi pengurus IPSI Kota Bima.

Dirinya berharap, semoga KONI Kota Bima dibawah pimpinan Wakil Walikota Bima, Feri Sofiyan, SH dapat mempertimbangkan untuk mengadakan kejurcab silat Tahun 2019 ini dalam rangka memeriahkan HUT Kota Bima ke-17. Karena hasil kejurcab tersebut merupakan calon pesilat lapisan kedua untuk menghadapi PORPROV XI/2021 mendatang, kalau tidak ada kejurcab tahun ini, belum tentu kontingen silat kobi bisa mempertahankan sebagai juara umumnya yang ketiga kali pada PORPROV 2021.

Tapi apabila ada kejurcab, yang dapat melahirkan bibir baru, maka tentu prestasi itu dapat dipertahankan. “Saya harap KONI kobi memberikan dana pembinaan bagi cabor prioritas, maupun hingga cabor harapan. Hal ini dilakukan agar adanya persaingan yang sehat antar cabor untuk menunjukan jati dirinya, bahwa mereka (Cabor) bisa juara ditingkat PORPROV akan datang,” harapnya. (F.2)