Ahmat Erik. Warga Desa Rompo. |
Kabupaten Bima, Fajar Media. Com, - Warga Desa Rompo Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima-NTB, Terdampak kekeringan, Nasib Masyarakat di Desa setempat terpaksa Jalan 5 hingga 10 Kilo untuk mendapatkan Air Bersih.
Ahmat Erik, warga setempat menyampaikan rasa Sedih melihat ibu-ibu warga Desa Rompo Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima Provinsi- NTB terpaksa Jalan 5 hingga 10 Kilo untuk mendapatkan Air Bersih hanya satu ember yang digunakan untuk kebutuhan sehari hari. Belum lagi untuk mencuci dan lain-lain.
Warga Desa Rompo Saat Menumpanh Air Bersih di Desa Waworada. |
"Perkara kesusahan air bersih di kampung nelayan Desa Rompo bukan sekarang, sudah lama dialami oleh kami warga Rompo, sebab sampai sekarang belum ada solusi yang pasti untuk tenang untuk menikmati yang namanya air bersih. Katanya
Diakui Erik, Tahun 2022 yang lalu memang ada Proyek air bersih dari pemerintah Daerah melalui Dana Dak dengan Nilai kontrak yang fantastik, tetapi tidak Berfungsi dengan alasan kendala Musim kemarau dan debit mata air berkurang.
Menurut Erik, "Pemerintah tetap ada solusi untuk mengantisipasi itu, apalagi proyek besar anggaran nya. Kalau dibiarkan begini siapa yang bertanggung jawab. Sedangkan Kami warga Rompo sangat - sangat membutuhkan air Bersih".
Ini menjadi soal. "Sebenarnya pemerintah desa juga harus komparatif dalam menjalankan tugas sesuai aturan untuk melakukan Koordinasi dan Komunikasi dengan Pemerintah Daerah. Proyek itu untuk apa adanya, itu hanya menghabiskan anggaran negara saja. Kalau tidak berngsi memenuhi kebutuhan warga. Apa lagi yang namanya air bersih untuk kebutuhan hidup sehari - hari".
"Kami Warga kec LANGGUDU lebi khusus Desa Rompo memohon keseriusan pemerintah dalam menjawab persoalan tidak ada air bersih".
Pemerintah Daerah jangan tutup mata terhadap kebutuhan masyarakat Desa Rompo. tutup Erik dengan Nada kesal.
Waktu Berbeda disampaikan oleh Dinas PU-PR Kabupaten Bima, melalui Bidang Pengairan, Saiful Bahari, ST. MT, "Terkait Proyek Spam yang ada di Desa Rompo Kami sudah Bekerja sesuai mekanisme dan aturan yang ada.
Tetapi diakuinya, karena Kendala Kekurangan mata Air. Kalau soal Kedalaman Pemboran sudah sangat dalam lebih kurang 70 Meter. Dan didesa Rompo juga kami sudah berupaya membentuk kelompok pengelola Air bersih melalui pemerintah Desa setempat, tetapi terkesan tidak jalan. Ujar Saiful
Saiful juga menyampaikan, Kedalaman Bor 70 Meter dengan Anggaran Rp. 9.77, (Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tuju Juta Rupiah) melalui Dana Dak. Untuk kebutuhan dia Dusun dengan Jumlah 160 Kepala Keluarga (Kk) Tutup Saiful. (Tim)