Yulia : Kami Jatuh Karena Jalannya Rusak, Tapi Bahagia Masyarakat Bisa Divaksinasi

Iklan Semua Halaman

.

Yulia : Kami Jatuh Karena Jalannya Rusak, Tapi Bahagia Masyarakat Bisa Divaksinasi

Jumat, 24 September 2021

Korban Kecelakaan, (Yulia Supiana), 
Petugas Vaksinator

Mataram, Fajar Famedia Bima.com,-  Percepatan persebaran vaksinasi di wilayah NTB tak lepas dari peran dan kinerja para tenaga kesehatan dan petugas vaksinator di lapangan. Mereka bekerja siang dan malam agar masyarakat bisa terlayani vaksinasi dengan optimal.



Sejumlah kisah suka dan duka banyak dialami para petugas vaksinator. Seperti yang dialami Yulia Supiana (36) dan Meri Juliani (32), dua orang perawat di Puskesmas Pringgarata, Lombok Tengah.


Yulia dan Meri mengalami luka-luka setelah terjatuh akibat sepeda motor yang digunakan terperosok masuk ke jalan yang berlubang.


"Kejadiannya sekitar jam 9 malam, waktu kita baru layani vaksinasi warga di Dusun Nyangget. Tangan kiri saya bengkak, dan Meri kakinya luka-luka, "kata Yulia, Jumat 24 September 2021".


Yulia menuturkan, pada Kamis 23 September sore, ia bersama perawat lainnya, Meri Juliani menuju Dusun Nyangget, Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah. Sebelumnya mereka baru saja melayani vaksinasi di Dusun Repuk Empok.


Sampai di Dusun Nyangget sore sekira pukul 16.00 Wita, Yulia dan Meri langsung melakukan vaksinasi untuk sekitar 100 warga yang terdaftar.


Melakukan vaksin untuk 100 orang bukanlah hal yang mudah. Butuh waktu dan kesabaran. 


"Kita mulai jam 4 atau setengah 5, dan baru selesai jam 9 malam. Karena memang warga agak sulit dikumpulkan. Beruntung ada pak Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang membantu," kata Yulia.


Dalam kondisi letih, Yulia dan Meri kemudian pulang ke Desa Pringgarata. Namun di tengah perjalanan, mereka terjatuh lantaran sepeda motor masuk ke dalam lubang jalanan.


"Jalannya memang rusak dan berlubang. Kondisi malam itu juga gelap sekali. Meri yang bawa motor, tidak sadar ada lubang. Akhirnya kami terjatuh," katanya. 


Menurut Yulia, meski mengalami kecelakaan ringan dan membuatnya terluka, namun ia tetap bahagia karena masyarakat di Pringgarata umumnya sangat antusias menerima vaksinasi.


"Iya kami tetap semangat dan bahagia bisa ikut mensukseskan vaksinasi, dan masyarakat juga antusias," katanya.


Yulia dan Meri adalah dua dari tujuh anggota tim vaksinator Puskesmas Pringgarata yang selama ini aktif turun  ke medan - medan sulit untuk melayani vaksinasi masyarakat.


"Tim kami ada enam orang, tujuh sama bu dokter. Sementara teman perawat lain harus tetap standbay di Puskesmas melayani masyarakat yang lain," katanya. 


Yulia dan Meri juga merasa termotivasi. Sebab pada Jumat (24/9), Direktur Pamobvit Polda NTB, Kombes Pol Turmudi SIK bersama Wadir Sabhara AKBP Wakhid SIK sebagai Pamatwil Kecamatan Pringgarata, langsung datang untuk menyambangi keduanya.


Direktur Pamobvit Polda NTB, Kombes Pol Turmudi SIK mengatakan, kedatangannya untuk memastikan kondisi dua nakes yang mengalami kecelakaan ringan usai melaksanakan kerja vaksinator.


Ia juga mengapresiasi kinerja para nakes seperti Yulia dan Meri. Meski banyak tantangan dan kendala dalam melakukan vaksinasi, mereka tetap berjibaku demi tercapainya proram vaksinasi ini.


"Kami tentu sangat mengapresiasi para nakes yang sudah berjibaku di lapangan. Termasuk yang mengalami kecelakaan karena medan yang sulit dan jalan yang rusak ini," katanya.


Dalam kunjungannya Dir Pamobvit Polda NTB juga menyalurkan puluhan trai telur ayam untuk para petugas Vaksinator di Pringgarata.


"Kami harus membangun tim yg solid dan kompak, sehingga mampu menumbuhkan spirit kebersamaan utk mencapai tujuan herd imunity ini. Ikatan emosional yang terbangun akan memudahkan kami menggerakkan mesin mesin manajemen vaksinasi. Ini adalah atensi bapak Kapolda agar kami menjalin kerjasama yang baik dengan tim di lapangan baik bhabinsa, bhabinkamtibmas, kades dan tim medis maupun vaksinator. Arahan Kapolda agar tim di lapangan harus bekerja dengan senang dan bahagia," ujarnya.


Di balik kisah Yulia dan Meri, di harapankan masyarakat umumnya juga bisa berempati bahwa partisipasi untuk vaksinasi sangat diperlukan. Sebab, tugas dan tanggungjawab para nakes tenaga vaksinator penuh dengan risiko. Tak hanya membutuhkan tenaga dan waktu, tetapi mereka juga harus berjibaku melayani hingga pelosok-pelosok pemukiman. (TIM)