PP3TKI Menyambangi Keluarga Syafrudin

Iklan Semua Halaman

.

PP3TKI Menyambangi Keluarga Syafrudin

Senin, 11 November 2019
 (M. Yamin, S.Pd,. M.Pd, Beserta Rombongan Hadir dirumah Keluarga Syafrudin di Desa Sie Kecamatan Monta Kabupaten Bima, NTB)
Bima, Fajar Media Bima.Com,- Pusat Pengkajian Dan Pemantau Perlindungan TKI (PP3TKI- PULAU SUMBAWA) menyambangi keluarga Syafrudin, TKI asal Bima yang jatuh dari lantai 11 apartemen di Taiwan.

"Saya sampai di rumah keluarga Syafrudin pukul 11, dan Syafrudin sendiri berdomisli di Desa Sie Kec. Monta," kata Direktur Esekutif PP3TKI Pulau Sumbawa M. Yamin, S.Pd,. M.Pd (10/11).

Dosen di salah satu penguruan tinggi swasta di Bima ini pun menuturkan bahwa kedatangan tersebut memastikan status saudara syafrudin pada pihak kelurga dan sekaligus membawa santunan.

(Syafrudin, Korban Jaduh di Apartemen Lantai 11 diNegara Taiwan Beberapa Waktu Lalu)
Yamin mengatakan pihak keluarga Syafrudin yaitu ibu dan istrinya  mengucapkan terimakasih dan memohon untuk dibantu mengawal sampai tuntas supaya bisa bantu oleh pemerintah daerah maupun pusat perawatan rumah sakitnya.

Sambung Yamin selama ini menilai berdasarkan kajian dan penelitian kami pihak pemerintah tidak ada sosialisasi yang intens terhadap pihak penyalur tenaga kerja maupun pihak tenaga kerja itu sendiri agar mereka mengetahui bahaya dari proses kerja ke luar negeri.

"Di pemerintah desa sebenarnya welcome untuk menerima pihak penerintah pusat maupun daerah untuk memberikan pendidikan yg optimal bagi TKI tapi nyatanya selama ini kurang dilakukan karena terkesan malas dan jauh dari cita-cita Pak Jokowi yang membangun birokrasi untuk kerja dan kerja, ujar Yamin.

PP3TKI memberikan masukan kepada pihak keluarga kalau Pak Syafrudin sembuh dari sakitnya dan kembali ke daerah serta dapat modal tidak usah kembali kerja lagi ke luar negeri pihak keluarga harus bangun usaha untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di daerah sendiri karena banyak di daerah kita potensi kekayaan alam yg bisa di gali, ungkap Yamin.

Lanjutnya bahwa pembangunan SDM sejak dari Desa. Tahun 2019 melalui APBDes, Pemerintah menganggarkan 70% untuk Pembangunan  SDM dan 30% untuk infrastruktur.  PP3TKI Pulau Sumbawa juga mengawal dan membantu Pemerintah Desa dalam pelaksanaannya, sehingga tepat program dan tepat sasaran serta pemanfaatannya benar-benar untuk kepentingan masyarakat. Agar eks TKI dan para tki juga dapat dibantu untuk proses pendidikannya supaya mereka sadar dengan pentingnya keberangkatan mereka dengan cara prisedural.

Sekretaris P3TKI juga mendesak pemerintah yaitu di Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) dan BNP2TKI agar bertindak tidak lamban dalam permasalahan TKI.

Alumni Universitas Indonesia ini pun menuturkan bahwa permasalahan TKI selama ini sangat kompleks, termasuk yang paling utama ialah soft skil yang dimiliki oleh TKI sendiri harus dapat diurai oleh Kemnaker, "maka Kemnaker jangan sampai dianggap hanya mengekploitasi TKI demi gelimang uang devisa dong," ungkapnya.

Kemudian BNP2TKI sendiri harus radikal dalam bertindak dalam permasalahan TKI. Permasalahan TKI dari Bima dan Dompu sampai hari ini urung diselesaikan.

"Selain Syafrudin, ada TKI asal Dompu yang memiliki permasalahan serius yaitu Nanang TKW yang ditemukan dalam depresi berat di Penang Internasional Aiport (PIA) Malaisya dan Fuad TKI yang mengalami kecelakaan kerja di Malaysia dalam kondisi patah leher dan punggung," tuturnya.

Kejadian TKW dan TKI tersebut pada Oktober 2019. Jadi sampai saat ini, BNP2TKI belum membantu TKI dari Pulau Sumbawa tersebut. Harapanya melalui Kemnaker dan BNP2TKI, negara hadir untuk pahlawan devisa.(TIM)