Komentar |
| (Kabid Dikdas Gufran, didampingi Kepala SMPN 6 Kobi. Saat pembukaan pelatihan.) |
Kegiatan yang usung SMPN 6 Kobi tersebut bekerjasama dengan Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota Bima, sekaligus memeriahkan HUT RI ke 74 Tahun 2019.
Menurut Kepala SMPN 6 Kobi, Arif Wahidin, S.Pd, mengatakan kegiatan ini diikuti oleh seluruh perwakilan guru SMP dan SMA/SMK se Kota Bima dan Kabupaten Bima. "Pola pendaftaran bagi para peserta yang kami lakukan berbasis on line, maksudnya peserta mendaftar secara on line, karena pengumuman yang dilakukan pihaknya juga secara on line," ujarnya saat ditemui diruang kerjanya Minggu (18/08) pagi.
Dalam pelatihan tersebut, peserta diajarkan untuk memahami tentang aplikasi Forms yang bermanfaat dan bertujuan memudahkan guru menyusun soal dan menerim jawaban dari siswa berbasis on line.
Selain itu, untuk melatih guru untuk membiasakan diri memanfaatkan kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), apalagi sekarang kita berada di Era Industri 4.0. serta lewat pelatihan ini untuk memastikan guru-guru di Bima untuk memiliki akun dan email, katanya.
Pelatihan ini juga bertujuan untuk mereduksi pemanfaatan henpon seluler oleh tenaga edukatif yang berlebihan, terutama media sosial (Medsos) facebook maupun medsos lainnya.
Pelatihan ini juga, baik secara langsung dan tidak langsung dapat meningkatkan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesiobal guru sebagaimana yang berlaku dalam UU tenteng guru dan dosen, tutupnya.
Sementara itu, Bambang, M.Pd selaku kreator pelatihan, pada wartawan ini mengatakan, bahwa pelatihan ini mengutamakan kuantitas, akan tetapi kualitas lebih penting dan vital. 'Saya mengajak guru, untuk sama-sama meningkatkan kompetensi didalam memanfaatkan kemajuan IPTEK," tuturnya.
Kepala SMKN 1 Sanggar Kabupaten Bima ini menambahkan, selama pelatihan berlangsung, para peserta sangat aktif dan partisipatif mengikuti arahan dari dirinya, maupun dari nara sumber Yudi Ananto, S.Pd guru SMAN 1 kobi yang juga Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Fisikan SMA Kobi.
Masih jelas, Bambang, pelatihan ini akan menempatkan guru ditiga pilihan. Yakni, guru terbiasa dengan androit, guru yang mau dengan androit dan guru yang antitati (Tidak mau tahu) tentang androit, jelasnya. (F.02)