Korem 162/WB Latih Kesiapan Prajurit Menghadapi Bencana Alam

Iklan Semua Halaman

.

Korem 162/WB Latih Kesiapan Prajurit Menghadapi Bencana Alam

Senin, 28 Oktober 2019
Mataram, Fajar Media Bima.com,- Indonesia berada pada cincin api Pasifik (The Pasifik Ring of Fire) yang setiap saat bisa mengalami gempa bumi salah satunya NTB. Perubahan Iklim cuaca diseluruh dunia yang tidak menentu, terjadinya banyak kerusakan alam baik hutan, sungai menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana alam. Untuk mengantisipasi, Korem 162/WB menggelar latihan penanggulangan bencana (Gulben) yang dibuka Komandan Korem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., di Aula Sudirman Makorem 162/WB, Senin (28/10).

Danrem 162/WB dalam amanatnya menyampaikan kegiatan latihan penanggulangan bencana ini, selain untuk melatih kesiapan Prajurit Korem dan jajaran, juga untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan satuan Komando Kewilayahan dalam merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan penanggulangan bencana alam.

Provinsi NTB terletak diantara lempeng-lempeng besar mulai dari lempeng Australia,  Eurosia dan lempeng Pasifik. Lempeng yang satu dengan lempeng yang lain saling berinteraksi disepanjang zona subduksi, rangkaian hutan gunung dan sungai yang sudah tidak maksimal fungsinya, masih kurang kesadaran masyarakat dalam membuang sampah kurang pada tempatnya sehingga dapat menimbulkan bencana alam gempa Bum,  Banjir, tanah longsor, bahaya kebakaran dan lain lain . "Kondisi tersebut menjadikan wilayah NTB rawan terjadi bencana Alam ," ujarnya.

Dalam latihan penanggulangan bencana alam dengan mengangkat tema “Korem 162/WB melaksanakan latihan penanggulangan bencana alam di wilayah dalam rangka perbantuan kepada Pemerintah Daerah NTB” akan diberikan materi latihan berupa teori dan praktik selama lima hari.

Terpisah Kepala Penerangan Korem 162/WB Mayor Inf Dahlan, S.Sos., di lokasi mengatakan kegiatan latihan penanggulangan bencana ini akan dilaksanakan selama lima hari dengan rincian materi teori akan diberikan selama dua hari dan latihan drill teknis/ selama dua hari.

"Untuk drill taktis (praktik lapangan) berupa simulasi akan dilaksanakan selama satu hari pada tanggal 5 November mendatang di wilayah Kabupaten Lombok Utara," terangnya.

Pihaknya berharap agar seluruh peserta baik militer dan instansi terkait memperhatikan materi maupun praktek yang diberikan sehingga siap digerakan untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi kedepan, baik saat mitigasi, tanggap darurat maupun pada tahab rehabilitasi pasca bencana alam.

Latihan penanggulagan bencana alam diawali dengan upacara pembukaan dan dilanjutkan dengan pemberian materi dihadiri para Kasi dan Pasi, Danyonif 742/SWY, Dan/Ka Satdisjan dan perwakilan Polda NTB, BNPB, BPBD, Basarnas dan instansi terkait lainnya.(TIM)