Nuhra, Warga Miskin Asal Boke Sape Mengalami Penyakit "Kejepit Saraf, dan Bitus" Sudah Setahun Lebih Berbaring Lemah

Iklan Semua Halaman

.

Nuhra, Warga Miskin Asal Boke Sape Mengalami Penyakit "Kejepit Saraf, dan Bitus" Sudah Setahun Lebih Berbaring Lemah

Sabtu, 26 Januari 2019
(Korban Nuhra)
Kabupaten Bima, Fajar Media Bima.Com,- Seorang Ibu yang bernama Nuhra Umur 35 tahun, Alamat Dusun Melati Rt 05/03 Desa Boke Kecamatan Sape Kabupaten Bima Mengalami penyakit "Kejepit Saraf" sudah 2 Tahun lamanya, ibu 2 Anak ini sudah satu tahun lebih berbaring di kasur sehingga timbul luka bitus akibat terlalu lama Berbaring.

Nuhra, Istri dari Saihul Rahman, yang merupakan Keluarga Petani Asal Boke Sape Mengalami Penyakit "Kejepit Syaraf" ini sering berobat ke Puskesmas Sape, Rumah Sakit Umum Daerah Bima RSUD, Klinik Farma di  Bima, Bahkan dirujuk Lanjut di Rumah sakit umum di mataram, Alhasil yang dialami Oleh Nuhra.

(Salah Satu Penyakit Yang
Diderita Nuhra Luka Bitus)
Demikian disampaiakan Oleh Heridin, Seorang keluarga Nuhra, Menyatakan Pada Media ini Melalui WasApnya, Sabtu (26/01/2019), Saya mewakili Keluarga Atas Nama Nuhra yang mengalami penyakit "Kejepit Saraf", Memohon agar kiranya adanya bantuan Donatur dari pihak keluarga, Saudara, kerabat dan Donatur lain. 

Dicetritakanya, "Nuhra yang mengidap penyakit " Kejepit Saraf" sudah 2 tahun lamanya dan sudah setahun lebih Berbaring di atas Kasur  dirumanya diDusun Melati Rt 005 Rw 003 Desa Boke Kecamamtan Sape Kabupaten Bima NTB", selain penyakit "Kejepit saraf" yang dialaminya, Juga dirinya mengalami Luka Bitus.

Korban Nuhra belum juga ada kepastian Untuk sembuh, Karena Kepastian obatnya belum ada sampai hari ini, Nuhra anak pertama dari Bapak Arsad dan Ibu Siti Mariam (almarhumah) Keluarga berasal dari keluarga tidak mampu yang berpendapatan kurang lebih Sembilan ratus /bulannya. Pendapatan itu semasih diri dan keluarganya saat sehat beberapa tahun silam.

Ditanya Keinginannya untuk berobat kembali Ke Rumah Sakit, Heridin beralasan, jangankan berobat lamjut, Buat makan sehari hari saja susah, pendapatan kita dimana?, apa lagi untuk berobat lanjut. Setiap saat Korban ini pengobatannya hanya andalkan Bidan Desa setempat, itupun hanya sekali - sekali mengingat Keberadaan status Keluarga Miskin.Tutupnya (F1.H)